Menu

Aussie Dan Kiwi Ambruk Gegara COVID-19 Melanda Asia-Australia

A Muttaqiena

Pelaku pasar mengkhawatirkan penyebaran kasus infeksi COVID-19 varian Delta di benua Australia dan Asia, sehingga dolar Australia dan dolar New Zealand melemah terhadap mata uang safe haven.

Seputarforex - Dolar Australia dan dolar New Zealand menjadi dua mata uang mayor berkinerja terburuk hari ini (29/Juni). AUD/USD tumbang lebih dari 0.5 persen ke kisaran 0.7525 pada awal sesi Eropa, sementara NZD/USD terperosok sama dalamnya ke ambang 0.7000-an. Pasalnya, pelaku pasar gelisah menghadapi penyebaran kasus infeksi COVID-19 varian Delta di benua Australia dan Asia.

Grafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Australia kini tengah berupaya memerangi kemunculan kasus-kasus COVID-19 varian Delta di sejumlah wilayah berpopulasi terbanyak. Sydney, kota terbesar di Australia, memberlakukan lockdown ketat selama dua pekan mendatang gara-gara ditemukannya klaster varian Delta berisi 110 kasus baru. Sementara itu, Palang Merah Internasional mengklaim bahwa lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia telah membawa negeri ini ke tepi "malapetaka".

"Sentimen pasar tidak begitu bahagia pada awal pekan ini dengan adanya berita tentang peningkatan kasus COVID, kebijakan lockdown baru, dan pembatasan perjalanan baru menyiram air dingin pada pasar global," kata Ipek Ozkardeskaya, seorang analis senior dari Swissquote, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

Dolar AS dan yen Jepang justru untung di tengah gejolak seperti ini, karena fungsinya sebagai mata uang safe haven. Saat berita ditulis, indeks dolar AS (DXY) telah menguat 0.2 persen ke kisaran 92.06. Pasar masih berhati-hati menjelang rilis beragam data AS pekan ini, sehingga tak terlalu berani beraksi terhadap si Greenback. USD/JPY relatif stagnan, tetapi yen sukses melumpuhkan euro, pound, aussie, dan kiwi.

Gubernur bank sentral New Zealand (RBNZ), Adrian Orr, tadi pagi mengungkapkan optimismenya pada outlook perekonomian New Zealand. Ia menilai aktivitas ekonomi mulai pulih ke tingkat pra-pandemi berkat dukungan kondisi kesehatan domestik yang mantap, peningkatan permintaan mancanegara, dan harga barang ekspor NZ yang lebih mahal. Di saat yang sama, ia mengakui masih besarnya ancaman menuju pemulihan penuh. Ia memperkirakan kebijakan ekonomi dapat dinormalisasi dalam jangka menengah, tetapi hanya jika COVID-19 terbendung dan pemulihan global terus berlanjut.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE