Menu

Aussie dan Kiwi Seret Tanpa Sinyal Kenaikan Bunga Lagi

A Muttaqiena

Bank sentral Australia dan New Zealand tak mengubah suku bunga dalam pengumuman pekan ini. Akibatnya, AUD/USD dan NZD/USD tertekan.

Seputarforex - Situasi ekonomi memaksa berbagai negara mulai menghentikan "lomba" kenaikan suku bunga yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Diantaranya, Australia dan New Zealand.

Bank sentral kedua negara tersebut memutuskan untuk tak mengubah suku bunga dalam pengumuman pekan ini. Akibatnya, AUD/USD dan NZD/USD tertekan pada level terendah sejak November 2022.

Reserve Bank of Australia (RBA) mengadakan rapat kebijakan reguler pertama di bawah pimpinan barunya, Michele Bullock, pada hari Selasa (3/September). Dalam kesempatan itu, RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga 4.1%. RBA berupaya untuk tetap mengekspresikan bias hawkish, tetapi para pakar tak lagi memperhitungkan kenaikan bunga lanjutan.

Bullock menekankan kesiapan untuk menaikkan suku bunga lagi apabila dibutuhkan untuk mencapai target inflasi dalam jangka waktu yang ditentukan. Ia menambahkan bahwa "dewan akan terus memerhatikan perkembangan dalam perekonomian global, tren pengeluaran rumah tangga, serta prospek inflasi dan pasar tenaga kerja" dalam pengambilan keputusan mendatang.

Anneke Thompson, kepala ekonom CreditWatch, berpendapat keputusan RBA dipengaruhi oleh kelemahan berkelanjutan dalam perdagangan dan kepercayaan konsumen, serta tren menurun dalam inflasi inti. Ia juga memeringatkan bahwa lowongan kerja terus merosot dan dapat mengakibatkan tingkat pengangguran Australia meningkat lagi dalam bulan-bulan mendatang.

Apabila prospek ekonomi benar-benar lebih suram, RBA tak lagi memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga. Situasi serupa dihadapi oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ).

Hasil rapat RBNZ tadi pagi (4/September) menunjukkan sikap yang relatif lebih dovish daripada RBA. RBNZ mempertahankan suku bunga 5.5% dan tidak memberikan petunjuk apa pun untuk kenaikan lanjutan. Mereka hanya mengulangi janji untuk mempertahankan suku bunga tinggi dalam kurun waktu lebih lama, sembari menegaskan outlook "tetap sama" seperti dalam bahasan rapat Agustus lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE