Menu

Aussie Lanjutkan Penurunan Pasca Data Gaji

A Muttaqiena

Publikasi data Wage Price Index tak mampu mendongkrak Dolar Australia karena masih menunjukkan tren yang lemah.

Seputarforex.com - Penurunan Dolar Australia memasuki hari kedua pada awal sesi perdagangan Asia Rabu ini (21/Februari). Publikasi data Wage Price Index tak mampu mendongkrak Aussie karena masih menunjukkan tren yang lemah, menggarisbawahi ketidakmungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) dalam waktu dekat. Saat berita ditulis, AUD/USD melandai 0.08% dari harga pembukaan ke 0.7875, sedangkan AUD/NZD selip 0.05% ke 1.0720.

 

Wage Price Index merupakan indikator pengukur perubahan harga yang dibayar oleh perusahaan swasta dan pemerintah untuk karyawan, tanpa memperhitungkan bonus. Karena melacak perubahan harga, maka Wage Price Index merupakan leading indicator untuk inflasi konsumen, serta termasuk salah satu komponen yang diamati oleh pengambil kebijakan, termasuk saat menentukan suku bunga.

Pagi ini, Australian Bureau of Statistics (ABS) melaporkan bahwa Wage Price Index mengalami kenaikan 0.6% QoQ pada kuartal IV/2017, mengungguli estimasi maupun pencapaian periode sebelumnya pada angka 0.5%. Namun demikian, pertumbuhannya secara Year-on-Year hanya naik dari 2.0% ke 2.1%, di bawah ekspektasi 2.2%.

David Cottle dari DailyFX mencatat, "Pertumbuhan gaji tetap jauh di bawah rerata jangka panjangnya; dan dengan inflasi konsumen masih di bawah target 2% yang ditentukan RBA, nampaknya investor akan perlu menunggu beberapa lama sebelum melihat suku bunga Australia meninggi. Sesungguhnya, kenaikan Official Cash Rate dari 1.50% tidak diperhitungkan oleh pasar Futures hingga awal 2019". Lebih lanjut, Cottle juga menyebutkan soal tingginya utang rumah tangga Australia.

Apabila suku bunga dinaikkan dalam kondisi pertumbuhan gaji lesu dan utang merajalela, maka masyarakat tentu akan terhimpit, sehingga dapat berimbas buruk bagi perekonomian Australia secara keseluruhan. Dalam situasi ini, sikap RBA menunggu kenaikan gaji terlebih dahulu sebelum menaikkan suku bunga, sebagaimana tertuang dalam Notulen Rapat Kebijakan yang dirilis kemarin, menjadi masuk akal.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE