Menu

Aussie Tetap Menanjak Acuhkan Manufaktur China Jelang Rapat RBA

N Sabila

Dolar Australia menanjak mengungguli Dolar AS setelah data pertumbuhan AS akhir pekan lalu dilaporkan mengecewakan dan meredam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. AUD/USD melompat ke level tinggi dua minggu ke angka 0.7616.

Dolar Australia menanjak mengungguli Dolar AS setelah data pertumbuhan AS akhir pekan lalu dilaporkan mengecewakan dan meredam ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. AUD/USD melompat ke level tinggi dua minggu ke angka 0.7616, bertambah 1.3 persen dari perolehannya di hari Jumat lalu.



"Dolar AS dilukai oleh memudarnya kemungkinan pengetatan kebijakan The Fed berkat lemahnya data GDP AS," tutur Imre Speizer, Ahli Strategi Senior di Westpac yang dirangkum oleh News.com.au. Meski Speizer sempat menyebutkan bahwa data PMI Manufaktur China dapat mempengaruhi perolehan Aussie, namun nyatanya tidak terpengaruh.

Menurut data resmi pemerintah China hari Senin (01/Agustus) ini, indeks PMI Manufaktur merosot tipis menuju level 49.9 pada bulan Juli, sedikit di bawah level 50 yang memisahkan level kontraksi dengan ekspansi. Angka PMI Manufaktur resmi China mulai mendekati level 50 sejak bulan Maret setelah berada dalam kategori kontraksi selama 7 bulan. Keterkaitan perdagangan yang kuat antara Australia dengan China sedikit banyak mempengaruhi pergerakan Dolar Australia.


Jelang Rapat RBA Besok

Selain laporan dari China, laporan dari Australia sendiri, yakni proyeksi inflasi konsumen yang dirilis oleh The TD Securities-Melbourne Institute melorot 0.3 persen dari perolehan pada bulan Juni namun naik 1 persen dari setahun sebelumnya. Inflasi konsumen naik 0.6 persen pada bulan Juni, dan menjadi perolehan terbesar inflasi Australia dalam dua setengah tahun.

Bank Sentral Australia (RBA) akan menggelar rapat kebijakan moneter besok dan sejumlah besar ekonom memperkirakan, Stevens dan rekan-rekannya akan memotong suku bunga hingga 1.5 persen. Dati 49 analis yang disurevi oleh Reuters, 38 di antaranya mengekspektasikan tambahan stimulus sehubungan dengan rendahnya CPI Australia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE