Menu

Balaji Srinivasan: Takkan Ada Dunia Tanpa Bitcoin Pada Tahun 2040

Yodik Prastya

Srinivasan menganggap setiap orang yang lahir setelah tahun 2010 akan menggunakan Bitcoin sebagai penyimpan nilai atau mata uang pada tahun 2040.

Balaji Srinivasan, seorang investor modal ventura terkemuka dunia serta CEO di Earn.com, sebuah startup yang berfokus pada Bitcoin yang telah mengumpulkan dana lebih dari $100 juta pada tahap awal, mengemukakan pendapatnya bahwa pada tahun 2040 nanti setiap orang yang berusia di bawah 30 tahun "tidak akan pernah tahu bahwa pernah ada dunia tanpa Bitcoin sebelumnya".

 

Mata Uang Para Milenial

Srinivasan pada dasarnya menganggap bahwa setiap orang yang lahir setelah tahun 2010 akan menggunakan Bitcoin sebagai penyimpan nilai atau mata uang pada tahun 2040 nanti, mengingat tingkat adopsi Bitcoin saat ini sangat tinggi. Tidak hanya konsumen umum, namun pebisnis, perusahaan investasi serta lembaga keuangan akan segera mengadopsi Bitcoin pada tahun-tahun berikutnya.

Pekan ini, Coinbase, CME, CBOE dan Gemini, yang merupakan broker dan lembaga keuangan Bitcoin terbesar di dunia, telah meluncurkan strategi dan infrastruktur untuk menargetkan investor institusional pada jangka menengah hingga jangka panjang.

Dengan Platform Coinbase Custody yang memungkinkan investor institusional untuk menginvestasikan nilai minimum $10 juta. Ditambah dengan perdagangan berjangka Bitcoin CME Group yang telah diatur ketat dan disetujui oleh Komisi Perdagangan Komoditas dan Futures AS. Pada pertengahan tahun 2018 kelak sangat mungkin bagi sebagian besar institusi keuangan di AS, serta pasar utama seperti Korea Selatan dan Jepang akan segera mengadopsi Bitcoin sebagai alat tukar atau mata uang digitalnya.

Seiring dengan ratusan miliar dolar beralih ke pasar Bitcoin dari industri keuangan tradisional di tahun-tahun depan, secara alamiah, Bitcoin akan menjadi mata uang digital global, terutama di kalangan milenial.

 

Milenial Tak Percaya Perbankan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Facebook IQ mengungkapkan bahwa generasi milenial mulai saat ini sudah merasa terputus dari industri perbankan, dan tidak lagi mempercayai lembaga keuangan sebagai tempat penyimpanan uang, modal, serta investasi mereka. Hal ini disebabkan oleh kesadaran generasi tentang pihak ketiga yang akan selalu bertambah kaya dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh mereka. Mereka sadar bahwa perbankan seperti "mengakali" seluruh kegiatan transaksi nasabah, dengan membebankan biaya transaksi yang tanpa mereka sadari berjumlah sangat besar.

Dari hasil studi Facebook IQ, "Generasi milenial ingin merasa dimengerti, artinya mereka akan mengganti peran bank, kartu kredit, ataupun rekening perantara, jika opsi yang lebih baik datang".

Bahkan kecaman-kecaman dari pihak perbankan, seperti yang dilontarkan CEO JPMorgan Jamie Dimon malah terbukti menjadi pemicu adopsi Bitcoin secara mainstream. Hal ini dikarenakan generasi milenial mulai bosan dengan kedok perbankan yang selalu mendapatkan keuntungan dari seluruh program untuk konsumen seperti pemberian kredit, maupun pembebanan biaya pada seluruh transaksi yang dilakukan oleh nasabah.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE