Menu

Bank of Canada Potong Suku Bunga Lagi, CAD Fluktuatif

Nadia Sabila

Pandemi Corona kembali memaksa bank sentral Kanada memotong suku bunganya di bulan Maret ini. CAD sempat melemah, tetapi menguat kembali karena USD yang bearish.

Seputarforex.com - Bank of Canada (BoC) memotong suku bunga untuk ketiga kalinya bulan ini. Kemarin malam (27/Maret), Overnight Rate BoC dipangkas sebanyak 50 basis poin menjadi 0.25 persen, terendah sejak krisis finansial 2009. Bank sentral Kanada tersebut juga mengumumkan rencana program pembelian aset dalam jumlah besar, guna melindungi ekonomi dari keruntuhan akibat wabah Corona.

Data-data ekonomi Kanada yang terus menurun sudah tak bisa lagi ditoleransi. Salah satu di antaranya adalah Klaim Pengangguran yang melonjak pekan lalu, yang mana menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Kanada akan mengalami kemerosotan drastis. Oleh karena itu, menyusul The Fed, bank sentral Kanada pun mengambil tindakan antisipasi pelonggaran moneter.

Gubernur BoC Stephen Poloz secara spesifik mengumumkan dua program baru, yakni Commercial Paper Purchase Program dan pembelian sekuritas pemerintah Kanada di pasar sekunder. Berdasarkan Statement BoC, pembelian tersebut akan dimulai dengan jumlah $5 miliar per minggu.

"Salah satu tujuan dari kebijakan moneter dan fiskal adalah untuk menyediakan jembatan menuju kondisi yang normal," ungkap Stephen Poloz pasca Pengumuman Rate BoC.

 

Dolar Kanada Dalam Tekanan

Dolar Kanada merespon Rate Cut BoC dengan pelemahan terhadap Dolar AS. Beberapa saat setelah pengumuman, USD/CAD sempat menguat 0.25 persen ke 1.413. Namun saat berita ini ditulis, pasangan mata uang tersebut ditutup di level rendah 1.3987, karena bulliish Dolar AS kemungkinan akan terancam gelontoran stimulus dari pemerintah dan bank sentral Amerika Serikat sendiri.

Ekonomi di seluruh dunia memang sedang bergejolak akibat dampak pandemi Corona. Sejumlah ekonom mengatakan bahwa ekonomi Kanada pun berpotensi terpukul cukup keras mengingat masyarakat Kanada masih memiliki utang yang tinggi. Negara tersebut juga bergantung pada ekspor minyak, padahal harga minyak dunia saat ini sedang "tidak menguntungkan".

Harga minyak sedang melemah sejak Januari akibat pandemi dan perang harga antara negara-negara produsen minyak. Pada hari Jumat kemarin, harga minyak Crude Oil Futures merosot 3.5 persen ke $21.81 per barel.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE