Menu

Bank Sentral Belanda Berencana Meregulasi Bursa Kripto

Yodik Prastya

Karena marak digunakan untuk aksi pencucian uang dan rawan dimanfaatkan untuk pendanaan terorisme, Bank Sentral Belanda akan meregulasi bursa kripto.

De Nederlandsche (Dnb), Bank Sentral Belanda, dikabarkan bakal meregulasi bursa mata uang kripto. Menurut laporan dari surat kabar harian Belanda, De Telegraaf, rencana itu diadakan untuk mencegah pencucian uang dan pendanaan teroris, yang selama ini gencar dikaitkan dengan anonimitas kripto.

Otoritas perbankan Belanda mencatat bahwa memiliki lisensi dapat membantu mengurangi tindakan pencucian uang melalui industri kripto. Nantinya, bursa kripto diwajibkan untuk melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan, dan menerapkan pemeriksaan KYC (Know Your Customer) yang jelas untuk memenuhi syarat lisensi.

Bank Sentral Belanda menganggap bahwa transaksi kripto seperti Bitcoin adalah pseudo-anonymous, sehingga daya tariknya sangat besar bagi pelaku kejahatan seperti pencucian uang dan pendanaan teroris. Hal ini pun diamini oleh Jerome Powell, Ketua Bank Sentral AS (The Fed), yang mengungkapkan bahwa:

"Mata uang kripto berbahaya jika Anda menggunakannya untuk menyembunyikan atau mencuci uang."

Laporan dari CipherTrace mengenai Anti-Pencucian Uang (AML), menegaskan bahwa hal tersebut masih menjadi masalah serius di industri mata uang kripto saat ini. Menurut laporan itu, jumlah Bitcoin yang digunakan untuk pencucian uang saat ini mencapai 380,000 BTC, yang jika dikonversikan kira-kira bernilai $1.3 miliar. Namun, laporan tersebut rupanya belum mencerminkan seluruh transaksi pencucian uang yang dilakukan di dunia kripto. CipherTrace meyakini jika masih ada lebih dari 50 persen transaksi pencucian uang yang belum terlacak di sistem mereka.

 

CipherTrace: Pencucian Uang Berkorelasi Dengan Peraturan AML

Upaya Bank Sentral Belanda untuk meregulasi perusahaan kripto berpotensi besar memerangi pencucian uang di industri ini. Hal itu sudah terbukti dari penelitian CipherTrace, yang melaporkan bahwa bursa kripto di negara-negara dengan UU anti pencucian uang yang lemah, lebih banyak digunakan untuk memfasilitasi tindakan kriminal. Persentasenya bahkan mencapai 97 persen lebih banyak dari bursa-bursa kripto yang teregulasi dengan lebih ketat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas pencucian uang melalui mata uang kripto berkorelasi positif dengan peraturan AML, dan seberapa baik aturan tersebut diberlakukan pada bursa kripto. Menurut proyeksi CipherTrace, aksi pencucian uang di industri kripto akan berkurang secara signifikan pada 2019 dan 2020, jika negara-negara mulai mempertajam penerapan aturan AML.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE