Menu

Bank Sentral Inggris Pecah Suara, Sterling Melonjak

Rachmat

Tiga pejabat Bank Sentral Inggris memilih untuk menaikkan suku bunga, meski lima anggota rapat lainnya memilih untuk menahan suku bunga.

Setelah rapat kebijakan moneter bank sentral Inggris (MPC BoE), GBP/USD melonjak dari 1.27 ke level tinggi di 1.2794. Dalam rapat tersebut, tidak kurang dari tiga anggota MPC, yakni Saunders, McCafferty, dan Forbes, memilih untuk menaikkan suku bunga, meski lima anggota rapat lainnya memilih untuk menahan suku bunga.

 

Inflasi Meroket, Tapi Pertumbuhan Gaji Lesu

Suku bunga Inggris dalam rapat tersebut tidak diubah, tetap pada 0.25%. Namun, melonjaknya inflasi mendorong tiga anggota MPC untuk menyarankan kenaikan suku bunga ke 0.50% secepatnya.

Inflasi sudah meroket ke 2.9 persen pada bulan Mei, tertinggi dalam empat tahun, dan dianggap perlu untuk segera diatasi dengan cara menaikkan suku bunga. Bahkan diperkirakan, headline CPI bisa melebihi 3.0% pada musim gugur. Akan tetapi, pertumbuhan gaji dan belanja konsumen yang lebih rendah dari ekspektasi, meredam keinginan untuk menaikkan suku bunga. Data upah terbaru untuk bulan April, menunjukkan upah meningkat pada laju yang lebih lambat dan standar kehidupan menurun.

Naeem Aslam, Pimpinan Analis Pasar di ThinkMarkets, mengatakan pada Express.co.uk, "Hasil voting 5-3 diantara anggota MPC merupakan suatu kejutan yang menunjukkan bahwa ada semacam perbedaan pendapat dalam Komite (MPC), dan ini mendorong GBP lebih tinggi. Kita mengalami begitu banyak ketidakpastian di pasar dan hal itu begitu mengejutkan hingga beberapa anggota berpikir mereka perlu menaikkan suku bunga."

 

Kemungkinan Intervensi Pounds

Selain itu, ada pula yang berpandangan bahwa BoE bisa jadi akan melakukan intervensi terhadap kurs mata uangnya.

Menurut Reuters, secara umum Bank of England (BoE) menyalahkan kenaikan inflasi Inggris hingga melampaui target 2 persen-nya pada lemahnya Pounds. Karenanya, trader memandang terpecahnya suara dalam rapat MPC sebagai peringatan bahwa pejabat BoE bisa melakukan intervensi atas Pounds melalui retorika ataupun langkah nyata, seiring dengan terus melambatnya pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pada saat penulisan, GBP/USD diperdagangkan pada 1.2736, menurun sebanyak 58 point dari 1.2794.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE