Menu

Bank Sentral Inggris Tak Ubah QE, Pounds Sideways

A Muttaqiena

Pound unggul versus mata uang mayor lain karena bank sentral Inggris (BoE) memutuskan untuk tidak meningkatkan skala quantitative easing dalam rapat hari ini.

Seputarforex.com - Poundsterling menstabilkan posisi versus Dolar AS dalam perdagangan sesi Eropa (7/Mei) pasca rilis pengumuman kebijakan bank sentral Inggris (BoE). Pound juga relatif unggul terhadap Yen Jepang dan Euro. Dalam pengumuman tersebut, bank menyampaikan keputusan untuk mempertahankan suku bunga tetap pada level 0.1 persen dan paket quantitative easing senilai GBP200 Miliar.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Dalam rapat kebijakan hari ini, dua orang mengharapkan pelonggaran moneter ditambah sebanyak GBP100 Miliar. Namun, mayoritas anggota dewan kebijakan moneter (MPC) memilih untuk tidak mengubah suku bunga maupun quantitative easing. Keputusan final ini disambut baik oleh pelaku pasar.

"Meski kami memperkirakan BoE akan mengumumkan pembelian aset lebih banyak dalam beberapa bulan ke depan, hari ini masih terlalu dini. Karena sebagian besar dari stimulus yang diumumkan oleh BoE masih dalam proses, BoE dapat menunggu, khususnya karena risiko-risiko utama masih terkendali," kata Kallum Pickering, seorang ekonom dari Berenberg Bank.

Dalam pengumuman yang sama, bank sentral Inggris menyampaikan perkiraan "sebuah kejatuhan tajam dalam GDP Inggris paruh pertama tahun 2020 dan peningkatan drastis dalam pengangguran di luar para pekerja yang sekarang sudah dipecat". BoE meyakini kejatuhan GDP hanya bersifat sementara dan aktivitas ekonomi akan segera bangkit dengan cepat segera setelah aturan-aturan pembatasan sosial direlaksasi oleh pemerintah, tetapi masih memberikan sebuah peringatan penting.

"Dikarenakan tetap tingginya asumsi sikap kehati-hatian di kalangan rumah tangga dan perusahaan, perekonomian membutuhkan beberapa waktu untuk pulih kembali ke jalur sebelumnya. Inflasi CPI diperkirakan jatuh lebih jauh di bawah target 2 persen selama paruh kedua tahun ini, sebagian besar merefleksikan lemahnya permintaan," ungkap bank sentral.

Selaras dengan antisipasi risiko tersebut, BoE menegaskan selalu siap untuk bertindak lebih jauh dan meluncurkan pelonggaran moneter tambahan jika diperlukan. Namun dalam pidatonya, Gubernur BoE Andrew Bailey menyatakan akan meninjau rencana pemerintah Inggris dalam menormalisasi aktivitas ekonomi pasca-lockdown terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan tentang quantitative easing.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE