Menu

Bank Sentral Tak Minat Bahas Suku Bunga, AUD/USD Lesu

A Muttaqiena

Sikap RBA membebani kurs dolar Australia, sementara analis menilai lonjakan inflasi kelak tetap akan memaksa bank sentral menaikkan suku bunga lebih cepat.

Seputarforex - Dolar Australia melemah ke kisaran terendah 0.7100-an terhadap dolar AS pada perdagangan sesi Asia hari ini (15/Februari). Pasangan mata uang negeri jiran AUD/NZD juga menurun sekitar 0.3 persen dari puncak tertingginya sejak Juni 2021. Bukan hanya karena gejolak sentimen risiko global, melainkan juga gegara sikap dovish bank sentral Australia (RBA).

Rilis notulen rapat kebijakan moneter terbaru menunjukkan bahwa RBA belum berminat untuk membahas kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Sikap RBA membebani kurs dolar Australia, sementara analis menilai lonjakan inflasi kelak tetap akan memaksa bank sentral menaikkan suku bunga lebih cepat.

Grafik AUD/USD Daily via TradingView

Gubernur RBA Philip Lowe pekan lalu sempat mengatakan bahwa kenaikan suku bunga dapat terlaksana akhir tahun ini, jika perekonomian terus menunjukkan kinerja yang mengungguli ekspektasi. Namun, komitmen seputar suku bunga belum terlihat dalam notulen dari rapat RBA tanggal 1 Februari 2022 .

"Dewan siap untuk bersabar sembari memantau bagaimana berbagai faktor yang mempengaruhi inflasi di Australia berkembang (ke depan)," ungkap notulen tersebut.

Notulen memperlihatkan bahwa para peserta rapat belum sepenuhnya meyakini akselerasi inflasi akan berlangsung secara berkelanjutan. Mereka ingin menyaksikan pertumbuhan gaji lebih lanjut dulu, kemudian baru mulai membahas prospek kenaikan suku bunga.

Gareth Aird, kepala ekonom Australia di CBA, mengatakan bahwa RBA meremehkan tekanan inflasi. Ia memperkirakan inflasi inti akan melonjak 1.2% pada kuartal I/2022, sehingga mengatrol laju tahunan sampai 3.5%. Angka itu lebih tinggi daripada proyeksi inflasi versi RBA saat ini yang baru memuncak sampai 3.25% pada kuartal II/2022.

"Ekspektasi kami adalah bahwa RBA akan bergeser ke bias kenaikan (suku bunga) yang eksplisit pada pertemuan Dewan bulan Mei, menyusul kejutan besar pada (data) inflasi konsumen yang mendasarinya," kata Aird.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE