Bank Terbesar Portugal Blokir Transfer Ke Bursa Bitcoin

Dari Israel hingga ke Australia, Bank-Bank Komersial di berbagai belahan dunia telah mencoba melakukan pencegahan terhadap masyarakat yang ingin masuk ke pasar kripto. Aksi tersebut dilakukan dengan cara memblokade transfer uang ke Bursa Kripto. Baru-baru ini, Santander Totta, salah satu Bank Komersial terbesar di Portugal, telah melakukan hal yang sama.

Upaya "Melindungi" Konsumen

Kontroversi mengemuka setelah DECO, Asosiasi Konsumen Untuk Perlindungan Konsumen Portugal, menyatakan keberatan terhadap tindakan Bank Santander Totta. Protes muncul setelah ada laporan yang mengatakan Santander Totta mempersulit proses transfer antar bank ke rekening terkait dengan Bursa Kripto. DECO telah memastikan bahwa Santander Totta melakukan pemblokiran dengan kedok sebuah kebijakan, walaupun tidak memiliki dasar hukum yang mendukung tindakannya.

Blokade dilakukan saat klien ingin mentransfer sejumlah dana ke rekening Bursa Kripto Coinbase di Estonia. Alasan Bank Santander Totta dalam kasus ini adalah operasi tersebut tidak diperbolehkan karena terkait dengan "mata uang virtual yang tidak diatur".

Perwakilan dari Santander Totta menjelaskan bahwa tidak ada kerangka peraturan yang ditetapkan di negara tersebut untuk platform pertukaran segala jenis mata uang virtual. Selain itu, aktivitas pengawasannya tidak mencakup tindakan yang terkait dengan operasional spesifik, sehingga memunculkan berbagai resiko yang dapat berakibat fatal terhadap konsumennya.

Namun, protes yang disampaikan oleh DECO mengindikasikan bahwa tindakan Santander Totta justru merugikan konsumen. DECO didirikan pada tahun 1974 dan merupakan sebuah asosiasi nirlaba independen dengan status badan amal, yang bertugas melindungi segala bentuk hak-hak konsumen keuangan di Portugal.

Bank Komersial Sebenarnya Tak Berhak

Di sisi lain, salah satu Bank Komersial Portugis lainnya, Novo Banco, mengatakan kepada DENCO bahwa saat ini Bank Komersial seharusnya belum berhak melakukan tindakan untuk menghambat proses operasi Bursa Kripto. Hal ini dipertegas dengan belum adanya Regulasi yang jelas terhadap Kriptografi dan segala kegiatan yang terkait dengannya.

Berbagai inspeksi bursa kripto, pelarangan transaksi, serta berbagai tindakan blokade terhadap kripto baru-baru ini telah merebak hampir ke seluruh bank di dunia. Sebenarnya tujuan bank tetaplah logis, yaitu ingin melindungi dana yang dimiliki konsumen. Namun, tindakan tersebut justru menghambat para konsumen yang ingin berinvestasi pada pangsa pasar kripto, terlepas dari mengerti atau tidak tentang segala resiko yang dapat ditimbulkan dari investasi tersebut.