Menu

Bertahan Di Level Tinggi, Emas Nantikan Data Inflasi AS

Nadia Sabila

Harga emas cukup stabil meski ada sedikit penurunan akibat aksi profit taking. Pasar kini mengantisipasi rilis data CPI guna mendapat petunjuk mengenai lanjutan Fed Rate Hike.

Seputarforex - Harga emas sedikit tergelincir dari kisaran tertinggi delapan bulan pada hari Rabu (11/Januari) malam. Harga emas spot turun 0.3% ke $1872.64 per ounce, sementara emas futures melorot 0.1% ke $1877.30. Grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan penurunan 0.17 persen di $1873.50, relatif stabil dalam range bullish yang terbentuk sejak akhir pekan lalu.

Jim Wyckoff dari Kitco Metals mengatakan bahwa penurunan tipis pada harga emas terjadi akibat aksi profit taking yang dilakukan oleh para trader emas futures jangka pendek. Mereka melakukan aksi jual sembari menunggu rilis data Inflasi (CPI) AS besok.

Laporan tersebut akan sangat diperhatikan oleh pasar untuk mendapatkan petunjuk akan kenaikan suku bunga The Fed selanjutnya. Sebagai informasi, bank sentral AS mengurangi laju kenaikan suku bunga dari 75 bps menjadi 50 bps pada Desember lalu. Untuk kebijakan selanjutnya, pasar mengekspektasikan Rate Hike sebesar 25 bps ke level 4.50%-4.75%. Investor juga memperkirakan suku bunga AS akan mencapai level 4.92% pada bulan Juni.

"(Data CPI AS) Ini bisa menjadi laporan besar jika kita mendapatkan angka bagus, yang menunjukkan inflasi turun lebih cepat dari antisipasi," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA. Menurutnya, angka inflasi yang lebih rendah cukup untuk mengubah nada hawkish The Fed yang selama ini mereka gaungkan.

Jika inflasi AS benar menurun, harga emas bisa saja menemukan celah tambahan untuk menguat. Secara teknikal, Ole Hansen dari Saxo Bank mengawasi level $1896 sebagai resistance emas pasca rilis laporan tersebut.

Terlepas dari penantian rilis data CPI AS, Powell tidak memberikan petunjuk apapun mengenai kebijakan moneter dalam konferensi di Stockholm kemarin. Namun, Gubernur The Fed Michelle Bowman mengatakan bahwa bank sentral harus kembali menaikkan suku bunga untuk menanggulangi kenaikan inflasi. Bowman mengatakan jika sektor tenaga kerja mungkin akan melemah akibat kebijakan tersebut.


Berita Emas Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE