Menu

Binance Diretas, Kerugian Capai 40.7 Juta USD

Yodik Prastya

Aksi peretasan terencana di Binance telah menyebabkan kerugian hingga puluhan juta Dolar. Namun, Binance telah menerapkan tindak penanggulangan terukur untuk mengatasinya.

Sekitar 7,000 Bitcoin (BTC) dicuri dari insiden peretasan Binance, bursa mata uang kripto dengan volume terbesar di dunia. Kerugian senilai $40.7 juta USD itu dikonfirmasikan oleh pihak Binance sendiri, yang mengumumkan bahwa pelanggaran keamanan dalam skala besar telah ditemukan pada tanggal 7 Mei.

Menurut penuturan Binance, peretas telah membobol kunci API pengguna, kode otentifikasi dua faktor, dan informasi potensial lainnya. Pengungkapan itu terjadi hanya beberapa jam setelah CEO Binance mencuit di akun Twitter-nya tentang server maintenance terjadwal yang sedang berlangsung di bursa.

 

Peretasan Dilakukan Dengan Sangat Terencana

Menurut pihak Binance, pelanggaran keamanan tersebut hanya berdampak pada akun-akun yang menyimpan dana di Hot Wallet, yang mencakup sekitar 2 persen dari total kepemilikan Bitcoin di bursa. Menariknya, Binance berhasil mendeteksi bahwa peretasan yang dilakukan kali ini sudah disiapkan dengan benar-benar matang.

"Para peretas memiliki kesabaran untuk menunggu, dan melakukan tindakan yang dipersiapkan dengan baik melalui beberapa akun yang tampaknya independen pada waktu yang paling tepat. Transaksi ini disusun sedemikian rupa sehingga lolos dari pemeriksaan keamanan kami. Sayang sekali kami tidak dapat memblokir penarikan (dari akun peretas) ini sebelum dieksekusi," ucap CEO Binance.

Penarikan dana dalam skala besar tersebut langsung memicu alarm internal dalam sistem Binance, dan menyebabkan pembekuan bursa secara otomatis.

 

Penanganan Dan Kompensasi Binance

Binance akan melakukan tinjauan keamanan menyeluruh yang mencakup sistem dan datanya selama minggu depan. Sementara setoran dan penarikan akan tetap ditangguhkan dalam periode perbaikan, aktivitas perdagangan masih bisa dilakukan. Meskipun demikian, CEO Binance juga memperingatkan bahwa peretas mungkin masih mengendalikan akun pengguna tertentu.

Bursa akan menggunakan Secure Asset Fund For Users (SAFU) untuk menutup kerugian, sehingga insiden ini tidak akan berdampak pada pengguna. Dana SAFU terdiri dari 10 persen biaya perdagangan yang diserap oleh bursa, dan pada awalnya diluncurkan untuk melindungi pengguna Binance ketika kasus-kasus ekstrem terjadi. Dana tersebut disimpan di Dompet Offline tersendiri sebagai wujud kepedulian Binance terhadap keamanan pelanggannya.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE