Menu

BNP Paribas: Kebijakan Moneter Ketat The Fed Dapat Kacaukan Volatilitas Pasar

N Sabila

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa dirinya berharap agar para investor mempersiapkan diri atas kemungkinan jika The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada proyeksi saat ini. Penguatan ekonomi yang tak terduga dapat memacu The Fed untuk menerapkan kebijakan moneter ketat. Disadari atau tidak, hal ini mengandung risiko.

Ketua Federal Reserve AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa dirinya berharap agar para investor mempersiapkan diri atas kemungkinan jika The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat daripada proyeksi saat ini. Akan tetapi, pernyataan Yellen ini tampaknya diabaikan.

Pasar Tetap Tenang

Buktinya, seperti yang dikutip oleh Bloomberg, volatilitas pada saham, obligasi, dan mata uang di seluruh dunia tetap ditutup pada rekor rendah multi tahunan. Bahkan setelah Yellen memberikan pernyataan pasca FOMC lalu dimana "considerable time" atau waktu yang sesuai, dapat berubah tergantung bagaimana performa perekonomian AS selanjutnya.

Absennya wide swing dalam nilai-nilai trading merefleksikan kepuasan para investor akan tujuan The Fed. Selain itu, banyaknya kabar-kabar baik dianggap menjadi pendorong para pembuat kebijakan untuk berubah pikiran dari menjaga suku bunga rendah dalam waktu lama. Perekonomian AS dianggap telah menunjukkan pemulihan yang signifikan semenjak resesi 2008.

Risiko Kebijakan Ketat The Fed

Namun, jika disadari, penguatan ekonomi yang tak terduga dapat mempercepat jadwal bagi The Fed untuk menerapkan kebijakan moneter ketat, yang berujung mendorong lonjakan volatilitas secara tiba-tiba. Hal itu dapat membahayakan ekspansi.

Menurut Laura Rosner dari BNP Paribas, New York, risiko jika The Fed akhirnya mengetatkan kebijakan, terletak pada cara mereka dalam mengekspektasikan dan mengkomunikasikannya. Pasar mungkin akan menyesuaikan secepat mungkin, namun dengan cara yang kacau.

Sementara itu, Dolar AS saat ini masih kuat terpengaruh oleh data manufaktur AS yang diumumkan pada Selasa malam kemarin. Senin lalu, salah satu presiden The Fed, William Dudley, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penguatan Dolar AS.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE