Menu

BoE Belum Berniat Naikkan Suku Bunga, Pound Melemah

Nadia Sabila

Ekspektasi kenaikan suku bunga (rate) BoE seiring dengan pemulihan ekonomi Inggris dipatahkan oleh statement dovish dari BoE. Akibatnya, GBP/USD tergelincir.

Seputarforex - Bank of England (BoE) memperingatkan bahwa outlook pemulihan ekonomi Inggris masih belum jelas dan inflasi belum menunjukkan kemajuan signifikan. Oleh karena itu, BoE tidak mengubah suku bunga (rate) dan mempertahankan jumlah pembelian obligasi senilai 895 miliar Pound pada pernyataan kebijakan bulan ini.

"Komite tidak berniat untuk mengetatkan kebijakan moneter setidaknya sampai ada bukti yang jelas mengenai adanya kemajuan signifikan yang telah tercipta dalam eliminasi Spare Capacity dan target inflasi 2.0 persen," demikian bunyi pernyataan Bank sentral Inggris pada Kamis (18/Maret) malam. Spare Capacity merujuk pada kemampuan ekonomi untuk menambah lebih banyak lapangan kerja tanpa berisiko menaikkan inflasi.

BoE mencatat bahwa anggaran untuk bulan Maret akan menghasilkan pengetatan fiskal jangka menengah yang akan memperlambat pemulihan sejak April 2022 dan seterusnya. Hal inilah yang mendorong kewaspadaan terkait prospek ekonomi. BoE juga mengatakan hanya melihat sedikit peluang untuk inflasi Inggris naik di atas target pada akhir tahun ini. Itupun hanya karena rebound harga energi.

Dengan penurunan ketenagakerjaan selama pandemi, bank sentral mengekspektasikan bahwa ekonomi Inggris akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan sektor tenaga kerja ke arah kenaikan upah guna memberikan dorongan pada inflasi. Artinya, BoE akan tetap menjaga suku bunganya di sekitar level saat ini.

 

Ekspektasi Pasar Meleset, Pound Tergelincir

Pendorong utama yang menaikkan nilai tukar Sterling pada tahun 2021 adalah berkurangnya kemungkinan BoE untuk memperkenalkan suku bunga negatif. Namun dengan perkembangan pesat ekonomi Inggris seiring dengan implementasi vaksin, pasar berspekulasi bahwa BoE sedang mempertimbangkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Akibatnya, pernyataan dovish BoE membuat Sterling sedikit melemah.

"Sterling menurun setelah Bank of England mempertahankan kebijakan moneternya, sementara nada pernyataannya terdengar dovish pada outlook tentang adanya pelemahan dalam pasar tenaga kerja Inggris," kata Joe Manimbo, analis forex dari Western Union Business Solutions.

Saat berita ini ditulis, GBP/USD turun 0.19 persen ke 1.3930. Meskipun demikian, harga secara umum masih bertahan di kisaran tinggi yang terbentuk di sesi perdagangan kemarin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE