BOJ Diperkirakan Tak Ubah Kebijakan, Yen Menguat

Analis memperkirakan bahwa BOJ tidak akan membuat kebijakan yang mengejutkan pekan ini. Meski demikian, pasar akan tetap berjaga-jaga apabila optimisme Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda terhadap perekonomian Jepang mengalami perubahan, demikian dilansir dari CNBC. Meskipun ada bukti bahwa pengaruh kenaikan pajak penjualan pada bulan April lalu mulai melamban, Kuroda tetap memberikan pandangan yang optimis pada perekonomian.

Potensi Penambahan Stimulus

BoJ akan mengumumkan keputusan atas kebijakan moneternya pada hari Jumat besok setelah rapat. Kuroda dijadwalkan akan menyampaikan pidatonya sekitar pukul 15:30 sore waktu Tokyo.

Diketahui bahwa output industri Jepang merosot drastis sejak negara tersebut dilanda gempa dan tsunami pada tahun 2011. Ditambah lagi dengan ekspor yang mengalami kemerosotan sejak bulan Juni sehingga berdampak pada pelebaran defisit perdagangan.

Menurut Kathy Lien dari BK Asset Management, jika bank sentral memilih untuk menurunkan penilaiannya pada sektor ekspor dan output sehubungan dengan sinyal pelemahan dalam perekonomian, maka BOJ memiliki kemungkinan untuk memperbarui ketetapan pelonggaran kuantitatifnya.

Gerak Yen

Jika demikian, Yen akan berpotensi melemah. Mata uang Jepang tersebut telah mengalami penguatan sebesar 2.7 persen terhadap Dolar AS tahun ini, terpicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik yang meningkatkan minat terhadap aset-aset safe haven.

Sebagai informasi, di sesi Asia pagi tadi, Yen menguat terhadap Dolar AS seiring dengan meningkatnya ketegangan politik antara Rusia dan Blok Barat. USD/JPY mengalami kenaikan tipis 0.5% ke 102.10 pada pukul 5 sore waktu New York, setelah sempat menguat 0.8 persen.