Menu

BOJ Pesimis Pada Ekspor, Yen Tetap Kuat Akibat Konflik Geopolitik

SFN

Yen melonjak setelah Presiden Barrack Obama telah menyetujui serangan udara terhadap Irak. Tentu saja, kabar tersebut menambah minat investor terhadap aset-aset safe haven, ditambah lagi dengan konflik Ukraina serta konflik Timur Tengah. Selain itu, hasil rapat kebijakan moneter BOJ pagi ini juga turut mempengaruhi gerak Yen.

Yen melonjak setelah Presiden Barrack Obama telah menyetujui serangan udara terhadap Irak. Tentu saja, kabar tersebut menambah minat investor terhadap aset-aset safe haven, ditambah lagi dengan konflik Ukraina serta konflik Timur Tengah. Selain itu, hasil rapat kebijakan moneter BOJ pagi ini juga turut mempengaruhi gerak Yen.


Yen melambung ke level terkuat sejak bulan November terhadap Euro sebelum Bank Sentral Jepang (BOJ) mengumumkan untuk mempertahankan kebijakan moneternya. Seperti yang telah diekspektasikan secara luas, dewan BOJ masih sepakat untuk memenuhinya janjinya dalam meningkatkan cadangan uang dan deposit di bank sentral dengan laju tahunan sebesar 60 - 70 triliun Yen.

Suramnya Ekspor Jepang

Selain itu, bank sentral tersebut memberikan pandangan yang lebih suram pada ekspor dan output industri seiring dengan data-data ekonomi Jepang yang memang melemah baru-baru ini. "Sektor ekspor telah menunjukkan beberapa tanda-tanda pelemahan", demikian yang dinyatakan oleh BOJ setelah pengumuman kebijakan. Pernyataan tersebut terkesan lebih pesimis dibandingkan dengan bulan lalu, dimana BOJ menyatakan bahwa ekspor sedang sideways.

Terhadap Dolar AS, Yen menguat 0.3 persen ke angka 101.76 pada pukul 12:03 siang waktu Tokyo dan menyentuh 101.60 yang terkuat sejak tanggal 24 Juli. Sementara, EUR/JPY melaju 0.3% ke 135.97 per Euro. Siang ini, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda, dijadwalkan akan menggelar konferensi pers terkait kebijakan moneter BOJ.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE