Menu

BOSS: Optimistis Tingkatkan Produksi

Alia Tarmizi

Kebijakan China untuk menekan impor batu bara. Namun, produsen batu bara kalori tinggi seperti PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk kian optimistis berproduksi.

PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk, produsen batubara berkalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang sangat rendah, terus berupaya meningkatkan produksi di tahun 2019. Perseroan ini berhasil menambah dua armada (fleet) di akhir 2018, serta menunjuk kontraktor baru untuk menggarap area pertambangan di bawah naungan salah satu anak usaha mereka, PT Pratama Bersama. Bahkan di tahun ini, emiten dengan kode saham BOSS ini juga berencana menambah lagi enam armada alat berat.

Selain gencar meningkatkan produksi, BOSS giat membangun infrastruktur pendukung produksi seperti membangun jetty di sungai Mahakam, membangun barge loading conveyor, serta berinvestasi di alat transportasi seperti dump truck.

Direktur Keuangan BOSS, Widodo Nurly Sumady, mengungkapkan bahwa:

"Kami optimis menggenjot produksi tahun ini, serta melakukan banyak investasi karena permintaan akan jenis batu bara yang ada di tambang kami banyak diminati pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri dengan harga yang lebih stabil serta terbilang cukup tinggi."

 

Target Pendapatan Tahunan Meningkat

Borneo Olah Sarana Sukses merupakan perusahan yang berdiri pada tahun 2011, dan memiliki empat wilayah konsesi pertambangan batu bara yang dikelola empat entitas anak, yaitu PT Bangun Olahsarana Sukses, PT Pratama Bersama, PT Energi Amzal Bersama, dan PT Pratama Buana Sentosa. Total area konsesi yang dimiliki yaitu seluas 16,000 hektar.

Sebagai informasi, jenis batu bara yang diproduksi BOSS merupakan batu bara kalori tinggi dengan kadar abu dan sulfur yang rendah. Dengan kualitas demikian, batu bara dari Borneo Olah Sarana Sukses banyak diminati oleh pasar luar negeri seperti Jepang, yang mengenal komoditi ini sebagai 'BOSS Premium Coal'. Pasar dalam negeri juga menunjukkan minat tinggi terhadap batu bara BOSS, terutama karena difungsikan sebagai bahan pencampur batu bara berkalori rendah.

Hingga akhir September 2018, emiten yang bergerak di sektor Mining ini sudah mengantongi pendapatan sebesar Rp182.22 miliar dengan laba bersih Rp30.22 miliar. Adanya tambahan armada alat berat serta peningkatan produksi, membuat proyeksi pendapatan BOSS di akhir 2019 meningkat sekitar 50%.


Berita Saham Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE