Menu

Breaking News: Abe Tunda Kenaikan Pajak Dan Bubarkan Parlemen Jepang

A Muttaqiena

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe malam ini (18/11) mengumumkan bahwa ia akan membubarkan majelis rendah Parlemen Jepang pada tanggal 21 November untuk menghimpun dukungan bagi kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk keputusannya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe malam ini (18/11) mengumumkan bahwa ia akan membubarkan majelis rendah Parlemen Jepang pada tanggal 21 November guna menghimpun dukungan bagi kebijakan-kebijakan ekonominya, termasuk keputusannya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi, melalui pemilu dadakan. Kenaikan pajak konsumsi babak dua yang sedianya akan dilakukan Oktober 2015 akan diundur pelaksanaannya selama satu setengah tahun.



Kenaikan Pajak Membebani Rakyat

Dalam konferensi pers di kantor Perdana Menteri, PM Abe mengatakan,"Saya ingin menanyakan pada masyarakat, apakah mereka akan mendukung keputusan saya untuk menunda kenaikan pajak konsumsi selama satu setengah tahun, tidak menunda kenaikan lebih dari (jangka waktu) itu, dan terus mendorong strategi pertumbuhan."

Menurut PM Abe, pemulihan ekonomi Jepang bisa berantakan bila pemerintah tetap menaikkan pajak sesuai rencana lama, karena iklim ekonomi saat ini sedang buruk. Ia merujuk pada laporan GDP hari Senin kemarin yang menunjukkan pertumbuhan Jepang merosot -1.6% dalam kuartal III/2014. "Masyarakat akan terpaksa menanggung beban berat jika perekonomian kehilangan momentum untuk tumbuh (gara-gara pajak naik lagi)," katanya.

Abe Siap Mengundurkan Diri

Dalam konferensi pers yang sama, PM Abe mengkonfirmasi rumor sebelumnya bahwa ia akan membubarkan majelis rendah dan menyelenggarakan pemilu dadakan sebelum akhir tahun ini. Abe juga mengungkapkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri jika koalisinya yang terdiri dari partai LDP dan Komeito, gagal memenangkan pemilu dadakan mendatang yang dijadwalkan untuk diselenggarakan pada tanggal 14 Desember. Kampanye akan dimulai pada 2 Desember.

Pemilu untuk memilih anggota majelis rendah terakhir diadakan pada Desember 2012, dimana LDP berhasil memenangkan pemilu dan Shinzo Abe menempati kursi Perdana Menteri.

Reaksi Pasar

Yen terjun ke level terendah sejak 2007 terhadap Dolar AS setelah pengumuman tersebut, menyentuh level 117.05. Pasar memandang bahwa keputusan untuk menunda kenaikan pajak dan melaksanakan pemilu dadakan tersebut akan membuka jalan bagi peluncuran stimulus yang lebih besar. Yen juga melampaui level terendah dalam enam tahun terhadap Euro; menyentuh 145.88 per Euro berkat laporan sentimen ekonomi Jerman yang positif sore tadi.

Soeren Hettler dari DZ Bank AG mengatakan pada Bloomberg, "Kami memiliki sentimen bagus bagi pasar saham karena kenaikan pajak ditunda; tetapi di sisi lain ada ketidakpastian politik yang buruk bagi Yen."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE