Menu

Bursa Efek Hong Kong Lirik Teknologi Blockchain Untuk Platformnya

Yodik Prastya

HKEX, bursa efek terbesar ke-6 di dunia mulai melirik Blockchain. Dalam rencana ini, bursa efek Hong Kong tersebut akan merangkul bursa efek Australia.

Setelah Australian Securities Exchange (ASX) yang telah menjadi bursa pertama dalam hal adopsi Blockchain, Hong Kong Stock Exchange (HKEX) berniat mengiktui jejaknya. Bursa Efek Hong Kong itu mulai melirik teknologi Blockchain untuk diimplementasikan pada platformnya. Rencananya, teknologi Blockchain akan diterapkan pada sektor pencatatan kepemilikan saham, pengelolaan kliring, dan penyelesaian transaksi ekuitas.

 

Ikuti Jejak Bursa Efek Australia

Setelah dua tahun melakukan pengujian ketat, ASX dapat menerapkan Blockchain pada sistem pertukaran mereka pada bulan Desember tahun lalu. Platform Blockchain yang diadopsi oleh ASX dikembangkan oleh sebuah perusahaan fintech, Digital Asset, yang berbasis di New York.

Tidak seperti Blockchain publik milik Bitcoin yang bergantung pada salinan buku besar bersama dan disimpan di setiap komputer secara global, sistem ASX dioperasikan oleh jaringan pribadi milik ASX. Hal ini memungkinkan tingkat kerahasiaan transaksi tetap aman dan hanya diketahui oleh anggota yang memiliki akses.

Melihat kesuksesan ASX tersebut, HKEX kemudian ingin bekerja sama dengan ASX dalam menerapkan teknologi Blockchain untuk proses inti pada sistem perdagangannya. Dilansir dari Financial Times, Chief Executive HKEX, Charles Li bahwa mereka ingin menggunakan teknologi Blockchain di beberapa sektor termasuk transaksi saham, dan perdagangan Over The Counter.

"HKEX saat ini sedang menjalankan dialog yang lebih dekat dengan ASX, untuk memahami teknologi Blockchain", tutur Charles Li kepada FT.

 

Belum Menyerah Meski Pernah Gagal

HKEX sebelumnya telah memulai usaha pengembangan teknologi Blockchain sendiri untuk perusahaan yang lebih kecil di pasar swasta. Namun, karena kurangnya vendor perangkat lunak yang layak, serta kurangnya developer Blockchain yang berpengalaman, proses pengembangan terpaksa dihentikan.

Saat ini, bursa efek terbesar ke-6 di dunia itu berusaha merangkul ASX untuk mendapatkan seluruh wawasan mengenai teknologi terdesentralisasi, agar dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan teknologi Blockchain. Selain itu, dengan merangkul pihak yang telah sukses melakukan adopsi Blockchain, HKEX berharap bisa memangkas budget dan waktu yang diinvestasikan pada upaya pengembangan ini.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE