Bursa Kripto BitARG Tampik Kabar Akuisisi Yahoo Jepang |
Tak lama setelah menyambut gembira rencana Yahoo Jepang untuk mengakuisisi bursa kripto BitARG, para pelaku pasar kripto harus menelan pil kekecewaan.
Yahoo Jepang dikabarkan telah berencana terjun ke dunia kripto dengan membuka bursa kripto pada April 2019 mendatang. Anak perusahaan Yahoo tersebut bahkan berkomitmen untuk mengakusisi BitARG dan mengadopsi beberapa komponennya. Namun ternyata, pihak BitARG tak membenarkan kabar tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi?
Yahoo Jepang Belum 'Dekati' BitARG
Eksekutif BitARG, Yoon Hee Yuan, menyangkal klaim akuisisi Yahoo Jepang dengan mengatakan, "Berdasarkan perkembangan terbaru dalam industri mata uang virtual, kami mempelajari berbagai kemungkinan. Hal ini termasuk investasi dan kemitraan dengan perusahaan lain untuk lebih memperkuat sistem dan manajemen kami. Akan tetapi, kami belum menerima infomasi apapun dari Yahoo tentang ini."
Menurut kabar yang beredar, proses akuisisi Yahoo Jepang (YJFX) bakal melibatkan pembelian 40% saham BitARG, yang jumlahnya hampir mencapai 2 miliar Yen. Alasan utama YJFX memilih bursa tersebut adalah karena BitARG telah memiliki lisensi resmi dari FSA (Otoritas Jasa Keuangan Jepang) untuk menjalankan layanan jual beli mata uang kripto.
Beberapa pakar kripto beranggapan jika masuknya perusahaan setingkat Yahoo ke pasar mata uang kripto bisa mendukung perluasan adopsi kripto di seluruh dunia. Namun, harapan tersebut tampaknya sirna karena tidak ada konfirmasi dari BitARG. Kemungkinan, kabat akuisisi Yahoo Jepang hanya menjadi pencitraan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dunia Kripto Masih Rawan, Komitmen Yahoo Diragukan
Kepolisian Jepang telah merilis sebuah laporan akhir tahun lalu, yang menyatakan bahwa lebih dari 662 juta Yen (62 juta Dolar AS) secara kolektif telah dicuri dari kegiatan hacking selama tahun 2017. Lebih dari 669 kasus pencucian uang yang memanfaatkan teknologi kripto juga terjadi di Jepang. Salah satu contohnya adalah insiden hacking Coincheck yang mengakibatkan kerugian hingga $530 Juta. Dengan semua insiden tersebut, banyak pihak pesimis jika perusahaan setingkat Yahoo, yang memiliki analis keuangan profesional akan benar-benar mendalami dunia kripto.