Menu

Cadangan AS Tak Terduga Melonjak, Minyak Semakin Terhimpit

M Septian

Cadangan minyak milik Amerika Serikat kian bertambah besar melebihi perkiraan analis, memperburuk luapan pasokan minyak yang terlihat dari produksi ratusan ribu barel setiap harinya melebihi permintaan. Menurut para trader, pengaruh inilah yang menekan harga minyak.

Cadangan minyak milik Amerika Serikat kian bertambah besar melebihi perkiraan analis, memperburuk luapan pasokan minyak yang terlihat dari produksi ratusan ribu barel setiap harinya melebihi permintaan. Menurut para trader, pengaruh inilah yang menekan harga minyak.

Hari ini (2/12), minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) yang akan dikirim Januari 2016 menyusut 20 sen ke USD 41.65 per barel dan masih lebih rendah 10 persen sejak awal November lalu. Sementara minyak Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) London juga ikut melemah 12 sen menuju 44.32 Dolar AS per barel dari penutupan sesi perdagangan kemarin.

Para trader berpendapat, penurunan harga tersebut disebabkan oleh kenaikan tak terduga persediaan minyak AS 1.6 juta barel menjadi 489.9 juta barel sesuai data dari Amerikan Petroleum Institute (API), dibanding dengan prediksi analis yang memperkirakan penurunan 471ribu barel. Semakin gendutnya pundi-pundi minyak mentah di AS memperparah kondisi oversupply dari produksi 0.5 hingga 2 juta barel per hari melebihi permintaan minyak.

Akhir pekan ini, konferensi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan digelar di Vienna. Namun, banyak pihak berpendapat, pertemuan tersebut tak akan menghasilkan perubahan kebijakan mengenai pengeboran minyak besar-besaran dalam rangka mempertahankan pangsa pasar terhadap Rusia dan Amerika. "Kami berharap status quo akan tetap bertahan. Saudi Arabia masih sulit untuk memangkas output-nya, meski anggota OPEC lainnya mengalami tekanan finansial," kata salah satu konsultan Energy Aspects dilansir dari CNBC.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE