Menu

Cadangan Melonjak, Minyak Turun Lebih Dari Dua Persen

M Septian

Harga minyak turun lebih dari dua persen pada perdagangan Asia Rabu (02/09), setelah melonjaknya cadangan minyak AS melampaui prediksi dan rilis data manufaktur AS yang lebih lemah.

Harga minyak turun lebih dari dua persen pada perdagangan Asia Rabu (02/09), setelah melonjaknya cadangan minyak AS melampaui prediksi dan rilis data manufaktur AS yang lebih lemah.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Oktober berlanjut turun 2.2 persen menjadi 44.23 Dolar AS per barel. Sementara di bursa ICE London, Brent juga melemah 1.7 persen menuju USD 48.70 setelah semalam tadi minyak Brent dan WTI ditutup anjlok 8%, mengakhiri gelombang penguatan 25 persen di tiga sesi sebelumnya. Kenaikan tersebut terjadi setelah harga minyak menyentuh level terendah enam setengah tahun belakangan.

"Gejolak seperti rollercoaster ini dapat berlanjut terutama jika ada ayunan liar yang serupa di pasar modal," kata Ric Spooner, kepala analis pasar Sydney's CMC Markets. "Setiap perubahan dalam sentimen cenderung tergandakan. Setiap perubahan pada arah pasar minyak memiliki potensi resiko yang dikendalikan oleh apa yang terjadi di pasar modal," tambahnya. Saham-saham Amerika Serikat turun 3 persen di Wall Street, dengan tiga indeks utama AS dalam area negatif hingga saat ini.

Harga minyak kembali mengendur setelah data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan jumlah persediaan minyak mentah AS bertambah 7.6 juta barel menjadi 456.9 juta barel pada pekan hingga 28 Agustus. Jauh melebihi perkiraan naik 32,000 bareldari analis Reuters. Sementara laporan cadangan minyak resmi dari Departemen Energi AS (EIA) masih dinantikan.

Rilis manufaktur AS dari ISM juga anjlok melebihi perkiraan, yang menunjukkan sektor bisnis manufaktur AS melambat ke titik terendahnya sejak Mei 2013. Meski hasil survey manufaktur AS masih menunjukkan ekspansi pada 51.1, tapi jauh lebih rendah dari bulan lalu sebesar 52.7. Hal ini juga menekan harga minyak saat perdagangan Asia hari ini.

Spooner juga mengatakan bahwa laporan data AS yang akan datang, termasuk cadangan minyak, order pabrik dan ketenagakerjaan akan menjadi penentu penting bagi pergerakan harga pasar minyak. Harga minyak diharapkan turun akhir minggu nanti, tapi masih di atas posisi terendah minggu lalu. Menurut catatan Philip Future Singapore dikutip dari Investing, harga minyak diprediksi akan bertahan pada level saat ini, hingga data minyak AS dirilis. "Kami berharap harga menemui titik support USD 42.18 untuk WTI dan Brent pada USD 46.84."


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE