Menu

Carney BoE: Ekonomi Inggris Masih Butuh Suku Bunga Rendah

Nadia Sabila

Menurut Gubernur BoE Mark Carney, suku bunga rendah masih dibutuhkan untuk menopang ekonomi Inggris pasca ketidakpastian Brexit.

Seputarforex.com - Dalam testimoninya di hadapan House of Lords' Economic Committee pada hari Selasa (11/Februari) malam, Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney mengatakan bahwa ia mengekspektasikan suku bunga BoE masih akan rendah dalam beberapa waktu ke depan.

Suku bunga rendah dibutuhkan karena faktor-faktor struktural dan lemahnya produktivitas akibat ketidakpastian Brexit sedang membebani Inggris serta negara-negara lain di seluruh dunia. Carney menambahkan bahwa suku bunga BoE yang kini berada di level 0.75 persen, masih berfungsi untuk mendorong perekonomian Inggris.

"Sisi positif dari kondisi suku bunga rendah akan sangat membantu menambah kapasitas fiskal." kata Carney. "Jadi, biaya jasa pinjaman diekspektasikan rendah untuk sementara."

Senada dengan ungkapan Presiden ECB Christine Lagarde yang juga menyinggung tautan antara moneter longgar dengan kebijakan fiskal di Zona Euro, Carney menuturkan bahwa kebijakan moneter BoE saat ini akan sangat mendukung kebijakan fiskal, khususnya proyek-proyek infrastruktur dalam pemerintahan PM Inggris Boris Johnson.

"Ini adalah lingkungan yang tepat untuk (pembangunan) infrastruktur, potensi proyek investasi perusahaan, dan akan dibutuhkan supaya kita keluar dari situasi seperti sekarang ini," imbuh Carney.

Pernyataan Carney tersebut dianggap sebagai tambahan dukungan bagi proyek kontroversial yang disetujui oleh PM Johnson hari ini, yaitu pembangunan lintasan rel High Speed 2. Johnson bahkan akan menunjuk seorang menteri khusus untuk mengelola proyek tersebut, yang menurutnya akan mengakhiri infrastruktur Inggris yang kurang memadai.

 

Poundsterling Tambah Kenaikan

GBP/USD melanjutkan kenaikan setelah pernyataan Gubernur Carney. Pasalnya, Dolar AS pun sedang mengendur menyusul testimoni Ketua The Fed, Jerome Powell. Saat berita ini ditulis, Pound diperdagangkan di 1.2954 versus Dolar AS, naik 0.31 persen dari sesi sebelumnya. Level tersebut terakhir tercapai pada tanggal 26 Desember 2019.

Sebelumnya, Poundsterling juga terdongkrak oleh data GDP Inggris. Meskipun stagnan di kuartal empat 2019, tetapi GDP Inggris naik 1.1 persen dalam basis tahunan. Pertumbuhan ekonomi tahunan itu lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kenaikan ke 0.8 persen saja.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE