Menu

Cemaskan Deflasi, Tiongkok Siap Pangkas Suku Bunga Lagi

N Sabila

Seperti yang diketahui, pemotongan suku bunga yang mengejutkan pada Jumat (21/11) lalu merupakan pemotongan yang pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari dua tahun. Tetapi, jajaran pemimipin Tiongkok beserta bank sentralnya siap untuk kembali memangkas suku bunga dan juga mengendurkan pembatasan pinjaman jika diperlukan lagi.

Jajaran pemimipin Tiongkok beserta bank sentralnya siap untuk kembali memangkas suku bunga dan juga mengendurkan pembatasan pinjaman. Menurut salah seorang narasumber pembuat kebijakan yang diwawancarai oleh Reuters, keputusan tersebut dibuat berdasarkan pada kondisi ekonomi China yang kian tak menguntungkan seperti jatuhnya harga barang sehingga dapat memicu gejolak kredit macet, kegagalan bisnis, serta pengangguran.

Berubah Pandangan

Seperti yang diketahui, pemotongan suku bunga yang mengejutkan pada Jumat (21/11) lalu merupakan pemotongan yang pertama kalinya dalam kurun waktu lebih dari dua tahun. Hal ini merefleksikan bahwa pemerintah dan Bank Sentral China (PBOC) mulai melakukan perubahan dari kebijakan stimulus mereka yang telah berlangsung selama beberapa waktu, demi menjaga stabilitas ekonomi terbesar kedua di dunia ini. "Para pemimpin telah berubah pandangan," ungkap salah seorang ekonom senior dalam diskusi kebijakan internal.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat 7.3 persen di kuartal ketiga dan para pembuat kebijakan khawatir angka tersebut akan lebih rendah lagi, bahkan hingga di bawah 7 persen. Jika demikian, pertumbuhan ekonomi China akan kembali melambat seperti pada saat krisis finansial. Harga produsen telah mengalami kemerosotan dalam waktu hampir tiga tahun. Sehingga berdampak pada menimbunnya tekanan pada manufaktur serta lemahnya Indeks Harga Konsumen (CPI).


Seorang ekonom PBOC yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa bank sentral tersebut telah menukar fokusnya menjadi stimulus yang lebih luas serta akan terbuka untuk kembali memotong suku bunga seperti memotong Rasio Cadangan Wajib industri (RRR) yang efektif untuk membatasi jumlah modal yang tersedia untuk dana pinjaman. China telah memtong RRR beberapa bank pada tahun ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE