Menu

China Setuju Negosiasi Dagang Dengan AS Di KTT G20 Osaka

Pandawa

Pertemuan AS-China di sela KTT G20 Osaka pekan depan dipastikan akan terlaksana, setelah presiden Xi mengatakan kesediaannya bernegosiasi dengan Trump.

Setelah sempat simpang siur sejak minggu lalu, China akhirnya bersedia memenuhi ajakan Presiden Trump untuk melakukan negosiasi dagang di sela acara KTT G20. Pemerintah Beijing mengkonfirmasi bahwa mereka siap melakukan pertemuan dengan AS untuk membahas sengketa tarif dagang di Osaka pada akhir bulan ini.

Kabar tersebut tak pelak memicu euforia pelaku pasar yang berharap jika pertemuan Trump dan Xi Jinping mampu meredakan ketegangan dagang yang terus memuncak dalam beberapa pekan terakhir, terutama setelah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan.

Kepastian mengenai rencana pertemuan AS-China pada KTT G20 Osaka pun semakin dipertegas dengan pernyataan Trump melalui cuitan akun Twitter-nya pada hari Selasa kemarin (18/Juni).

"(Baru saja) melakukan percakapan telepon yang (berjalan) sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Kami akan mengadakan pertemuan pada KTT G20 di Osaka pekan depan. Tim kami masing-masing akan mengatur segala persiapan sebelum pertemuan kami," tulis Trump di akun Twitter pribadinya.

 

AS Tetap Akan Menekan China

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, menolak memberikan rincian tentang bagaimana pertemuan kedua negara akan berlangsung. Namun, Kudlow menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus mendesak China untuk mengubah praktiknya dalam hal pencurian kekayaan intelektual dari perusahaan AS, seperti yang sudah mereka tuduhkan selama ini.

"Posisi kami tetap tidak berubah, (bahwa) kami menginginkan perubahan struktural pada semua item yang selama ini merugikan kami seperti pencurian IP, transfer teknologi paksa, peretasan cyber, dan tentu saja hambatan perdagangan. Kita harus memiliki sesuatu (landasan hukum) yang dapat diberlakukan," kata Kudlow pada wartawan di Gedung Putih kemarin.

Sebagian pelaku pasar melihat, negosiasi AS-China di Osaka akhir bulan ini berpotensi menemui kebuntuan lagi, karena AS telah menegaskan tetap akan mendesak China untuk melakukan reformasi peraturan yang dianggap Washington curang. Padahal, China telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mengubah kebijakan yang bersifat sangat penting bagi kedaulatan ekonomi negeri Tirai Bambu.

 

Minat Risiko Naik, Mata Uang Komoditas Pangkas Kerugian

Hidupnya optimisme pelaku pasar terhadap pertemuan AS-China setidaknya sedikit meredakan ketegangan selama ini, sehingga kembali memacu minat risiko di kalangan investor. Alhasil, mata uang Dolar Australia sedikit menguat terhadap USD. Saat berita ini ditulis, pair AUD/USD berada di kisaran 0.6874, berusaha menjauhi level terendah 5 bulan di 0.6832 yang tersentuh pada sesi perdagangan Asia kemarin.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE