Core CPI AS Naik, Dolar Konsolidasi Jelang FOMC

CPI AS naik tipis di bulan Mei saat kenaikan harga bahan bakar melambat. Namun secara keseluruhan, Harga Konsumen tetap berada pada jalur kenaikan moderat. Di awal sesi New York malam ini, rilis CPI tersebut tak banyak menggerakkan Greenback, karena Dolar konsolidasi jelang pengumuman kebijakan The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu siang (13/6) waktu setempat.

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Selasa (12/Juni) merilis Indeks Harga Konsumen yang naik 0.2 persen di bulan Mei, sesuai dengan ekspektasi ekonom dalam sebuah jajak pendapat. Dibandingkan periode sebelumnya, inflasi AS juga tercatat naik 0.2 persen.

Sementara itu, laporan Core CPI yang tidak memperhitungan harga makanan dan energi mencatatkan kenaikan 0.2 persen sepanjang bulan Mei. Kenaikan itu berada di atas ekspektasi ekonom yang menempatkan forecast di 0.1 persen. Dalam periode sebelumnya, Core CPI naik 0.1 persen. Inflasi Inti AS bulan lalu didukung oleh rebound harga kendaraan bermotor dan biaya perawatan kesehatan yang naik cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Harga bahan bakar seperti bensin naik 1.7 persen di bulan Mei, setelah melonjak 3.0 persen di periode April. Kenaikan harga makanan mencapai 0.3 persen, atau sama dengan gain bulan April. Di sisi lain, terjadi penurunan sebesar -0.2 persen untuk pembelian bahan makanan rumah tangga. Sementara itu, biaya sewa akomodasi naik 0.3 persen atau sama dengan bulan sebelumnya, diikuti oleh biaya perawatan kesehatan yang naik 0.2 persen di bulan Mei.

Pasar Tunggu Pengumuman FOMC

Pergerakan Greenback cenderung tidak terpengaruh oleh apiknya data CPI dan Core CPI pada malam ini. Secara keseluruhan, Dolar AS bergerak konsolidatif terhadap major currencies lain, seperti yang terlihat pada EUR/USD dan pasangan mata uang lainnya. Pada pukul 20:30 WIB, Indeks Dolar (DXY) berada di level 93.55, melemah 0.03 persen dalam time frame harian terhadap enam mata uang utama lainnya.

Meski Fed hampir dipastikan bakal melakukan Rate Hike untuk kali kedua tahun ini pada rilis pengumuman FOMC besok, pasar ingin mencari pertunjuk lebih jauh tentang kebijakan moneter Fed selanjutnya. Antisipasi ini terjadi di tengah kokohnya tren Inflasi Inti yang bergerak mendekati target 2 persen Fed dalam beberapa bulan terakhir.