Menu

CPI AS Bulan Maret Catat Penurunan Pertama Dalam 10 Bulan

Pandawa

Inflasi Konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir karena penurunan harga bahan bakar. Namun, tren inflasi diprediksi tetap kokoh sepanjang tahun ini.

Inflasi Konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, dipicu oleh penurunan harga bahan bakar. Akan tetapi, tren inflasi tahunan diprediksi tetap kokoh, karena CPI total dan Inti YoY sama-sama menunjukkan kenaikan. Hasil positif ini rupanya ditunjang oleh kenaikan biaya perawatan kesehatan.

 



Consumer Price Index bulan Maret yang dipublikasikan oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Rabu (11/April) mengalami penurunan sebesar -0.1 persen, menjadi kemerosotan pertama sekaligus yang terbesar sejak Mei 2017. Rilis data CPI malam ini juga lebih buruk dibandingkan ekspektasi ekonom dalam jajak pendapat sebelumnya, yang memprediksi Indeks Harga Konsumen AS akan stagnan 0.0 persen, menyusul kenaikan 0.2 persen pada bulan Februari lalu.

Meski mencatatkan penurunan pertama dalam 10 bulan, dalam basis tahunan, CPI AS membukukan kenaikan sebesar 2.4 persen. Pergerakan Harga Konsumen AS bulan lalu terbebani oleh penurunan harga bahan bakar sebesar 4.9 persen, yang menjadi penurunan paling dalam sejak Mei 2017. Penurunan lain seperti pada biaya telekomunikasi, tembakau, dan pendidikan turut membebani data CPI bulan lalu. Sementara itu, harga makanan mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.1 persen, setelah stagnan di bulan Februari.

 

CPI Inti Naik Sesuai Ekspektasi

Dirilis secara bersamaan dengan CPI total MoM dan YoY, data Core CPI (CPI Inti) yang tidak memasukan kategori makanan dan energi naik 0.2 persen di bulan Maret. Raihan ini sesuai ekspektasi awal dan mengukir kenaikan dalam margin yang sama pada bulan Februari. Laporan ini disokong oleh kenaikan biaya pelayanan kesehatan sebesar 0.4 persen, diikuti kenaikan biaya perawatan rumah sakit 0.6 persen, dan biaya kunjungan dokter yang naik 0.2 persen.

Dalam basis tahunan, CPI Inti naik 2.1 persen YoY, yang merupakan peningkatan terbesar sejak Februari 2017. Menariknya, pembacaan CPI Inti YoY di bulan Maret telah melampaui rata-rata peningkatan selama 10 tahun terakhir, mengindikasikan tren Inflasi AS yang semakin kokoh. Kebijakan Presiden Trump dan lemahnya mata uang Dolar disinyalir menjadi faktor kunci melonjaknya Inflasi tahunan dalam beberapa bulan terakhir.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE