Menu

CPI AS Jatuh, Dolar AS Melemah Jelang Pidato Powell

Nadia Sabila

Inflasi AS anjlok ke -0.8 persen pada bulan lalu akibat merosotnya harga minyak dunia. Dolar AS merespon dengan penurunan, sembari mengawasi pidato Powell nanti malam.

Seputarforex.com - Inflasi konsumen Amerika Serikat untuk bulan April 2020 jatuh ke level terendah sejak era Resesi Besar. Lesunya permintaan terhadap bahan bakar dan jasa (termasuk perjalanan udara) berkontribusi besar terhadap penurunan inflasi di negara tersebut.

Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat bahwa Consumer Price Index (CPI) AS turun dari -0.4 persen ke -0.8 persen. Hasil tersebut juga jauh lebih rendah daripada ekspektasi penurunan ke -0.2 persen saja.

Sementara itu, Core CPI AS yang tidak memperhitungkan harga barang-barang volatile turun dari -0.1 persen ke -0.4 persen. Inflasi inti AS tersebut adalah yang terendah sejak tahun 1957, serta menjadi penurunan pertama sejak Januari 2010.

Departemen Ketenagakerjaan menyebutkan beberapa kendala dalam pengumpulan data. Pertama, pengumpulan data terhenti sejak tanggal 16 Maret akibat kekhawatiran akan paparan virus Corona. Selain itu, pengumpulan data bulan lalu juga tersendat akibat penutupan sementara dan operasi terbatas sejumlah instansi.

Hal ini mengindikasikan bahwa perhitungan beberapa indeks sub komponen didasarkan pada data yang lebih sedikit daripada biasanya. Di samping itu, sebagian kecil indeks-indeks inflasi terpaksa tidak dipublikasikan di bulan April lalu.

 

Dolar AS Melemah, Investor Juga Awasi Pidato Powell

Pasca rilis data tersebut, Dolar AS melemah cukup signifikan dari kenaikan pesat di sesi sebelumnya. USD/JPY turun 0.41 persen ke 107.191, dan saat berita ini ditulis pada hari Rabu (13/Mei) pagi, pair mata uang tersebut diperdagangkan lebih rendah di kisaran 107.179.

Selain karena buruknya data inflasi, penurunan Dolar AS terjadi akibat menyusutnya minat risiko jelang pidato Ketua The Fed, Jerome Powell. Saham-saham AS pun terpantau memerah sementara US Treasury naik.

"Dolar AS masih diperdagangkan dalam rentang yang luas. Pelemahannya hari ini bisa jadi karena kewaspadaan jelang pidato Powell. Khususnya, mengingat bahwa pembicaraan bisa jadi mengenai suku bunga negatif," kata analis Joe Manimbo dari Western Union Business Solution.

Kendati Powell dan para pejabat The Fed lain tampak telah melancarkan semua kebijakan untuk menopang perekonomian dari dampak pandemi, tetapi mereka sejatinya belum menerapkan suku bunga negatif. Pasar mulai berspekulasi atas hal tersebut, dengan persentase probabilitas sekitar 23 persen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE