Menu

CPI AS Mengecewakan, EUR/USD Semakin Naik

Nadia Sabila

Pertumbuhan inflasi yang di bawah ekspektasi membuat Dolar AS semakin tertekan terhadap Euro. Rilis data ini mengiringi antisipasi pasar terhadap hasil perundingan AS-China.

Seputarforex.com - Inflasi Konsumen AS untuk bulan April 2019 dirilis dengan data yang mengecewakan. Menurut laporan Departemen Ketenagakerjaan AS Jumat (10/Mei) malam ini, Consumer Price Index (CPI) hanya naik 0.3 persen dalam basis bulanan (MoM). Angka tersebut tidak memenuhi ekspektasi 0.4 persen, serta lebih rendah daripada level bulan sebelumnya.

Perlambatan juga terjadi pada Core CPI AS. Data yang tidak memasukkan komponen inflasi bersifat volatile seperti makanan dan energi tersebut, stagnan di 0.1 persen. Padahal, pasar mengekspektasikan kenaikan tipis ke 0.2 persen.

Menanggapi laporan CPI AS malam ini, Presiden AS Donald Trump "memuji" inflasi yang rendah melalui akun Twitter-nya. Pernyataan tersebut kemungkinan menyindir kebijakan moneter ketat The Fed yang kerap dikritiknya.

Pekan lalu, bank sentral AS tidak mengubah suku bunga dan memberikan sinyal rendah akan kemungkinan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Ketua The Fed Jerome Powell beralasan, kebijakan tersebut diambil karena lemahnya data inflasi, meskipun kelemahan itu mungkin hanya sementara.

 

Dolar Melemah, EUR/USD Naik

Dolar AS yang sudah terkapar gara-gara ketegangan perdagangan AS-China, semakin melemah setelah data CPI dirilis. EUR/USD memanfaatkan celah ini dengan menguat 0.27 persen ke 1.12485, menuju level tinggi yang terbentuk tanggal 23 April.

Sebagai informasi, Trump telah mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap barang-barang China senilai $200 miliar, dari 10 persen menjadi 25 persen pada hari ini. Namun, pengesahannya masih menunggu hasil negosiasi perdagangan AS-China yang memasuki hari kedua tengah malam nanti.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE