Menu

CPI Australia Sesuai Ekspektasi, AUD/USD Masih Bullish

Pandawa

Kemerosotan Inflasi konsumen Australia disebabkan oleh penurunan biaya penitipan anak dan bahan bakar. Namun karena sudah diantisipasi, rilis data ini tak membebani AUD/USD.

Seputarforex - Pada hari Rabu (29/Juli), Biro Statistik Australia mempublikasikan data inflasi konsumen (CPI) kuartal II/2020 yang turun menjadi -1.9 persen. Secara garis besar, data inflasi yang dirilis pagi ini tidak jauh dari ekspektasi ekonom untuk penurunan ke area negatif.

Sementara itu, inflasi dalam basis tahunan (Year-over-Year) turun menjadi -0.3 persen, lebih baik ketimbang ekspektasi -0.4 persen. Penurunan data CPI kuartal kedua bisa dikatakan cukup signifikan karena berada jauh di bawah rata rata inflasi sebelum pandemi (antara 2-3 persen secara tahunan).

Lebih jauh, Australian Bureau Statistic (ABS) mengatakan bahwa kemerosotan inflasi konsumen dipicu oleh penurunan pada biaya penitipan anak (-95 persen), harga bahan bakar (-19.3 persen), biaya pendidikan pra sekolah (-16.2 persen), dan biaya sewa (-1.3 persen).

Di sisi lain, kenaikan harga selama kuartal kedua terjadi pada produk kopi (+2.7 persen), yang diikuti oleh produk rumah tangga bersifat non durable (+4.5 persen) dan harga furniture (+3.8 persen). Kenaikan pada beberapa item ini tidak terlalu signifikan sehingga gagal mengimbangi komponen-komponen harga yang mengalami penurunan tajam.

 

AUD/USD Pertahankan Reli Kenaikan

Rilis data inflasi konsumen Australia pagi ini telah diantisipasi oleh pelaku pasar, sehingga tidak terlalu menekan pergerakan Dolar Australia versus Dolar AS. Pair AUD/USD saat ini diperdagangkan di kisaran 0.7166, menguat 0.11 persen dari harga Open harian.

Dolar Australia berpotensi melanjutkan trend bullish karena ditopang oleh sentimen risiko pelaku pasar dalam menyikapi stimulus di berbagai negara maju. Di sisi lain, USD tengah tertekan atas prospek gagalnya pemulihan ekonomi AS, tanda-tanda penurunan kasus baru Corona yang belum juga muncul, dan pernyataan The Fed yang diekspektasikan dovish .

"Mengingat masih tingginya kekhawatiran terhadap potensi gelombang kedua pandemi, pelaku pasar berpikir bahwa The Fed kemungkinan besar akan mengambil sikap dovish pada pertemuan bulan ini," kata Yujiro Goto, kepala strategi FX di Nomura Securities.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE