Menu

CPI China Di Bawah Ekspektasi, PPI Terjebak Deflasi

Pandawa

Trend kenaikan inflasi konsumen China masih melambat, sementara inflasi produsen belum beranjak dari zona negatif.

Seputarforex - Pada hari Kamis (15/Oktober), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data Inflasi Konsumen (CPI) yang naik 1.7 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan September. Angka ini berada di bawah ekspektasi 1.8 persen dan jauh lebih rendah dibandingkan data Agustus yang tumbuh hingga 2.4 persen.

Lemahnya trend pertumbuhan inflasi China juga terlihat dalam basis bulanan. Data CPI bulan September hanya tumbuh 0.2 persen, merosot dari pertumbuhan 0.4 persen pada periode sebelumnya. Hasil ini juga mengecewakan ekspektasi ekonom yang dipatok di 0.3 persen.

Sementara itu, Inflasi Produsen (PPI) China masih terjebak di zona deflasi. Data bulan September mencatatkan -2.1 persen secara tahunan, lebih buruk dari forecast yang memprediksi berkurangnya kontraksi PPI menjadi -1.8 persen.

Secara umum, perekonomian China telah mengalami pemulihan yang stabil setelah melewati masa suram pada kuartal pertama karena penerapan lockdown. Bahkan, ekonomi China masih tumbuh di saat perekonomian negara maju lainnya terperosok di zona negatif.

Namun, harga produsen yang masih berada di teritori minus mencerminkan masih lemahnya ukuran permintaan industri. Kondisi ini tentu saja sedikit banyak akan menghambat momentum pemulihan investasi dan ekonomi China. Analis berpendapat jika deflasi yang bersifat persisten dapat mendorong otoritas setempat untuk meluncurkan stimulus yang lebih agresif.

 

Yuan Terus Menguat Versus Dolar AS

Rilis data inflasi konsumen dan produsen China pagi ini tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Yuan terhadap Dolar AS. Tercatat, pair USD/CNY saat ini diperdagangkan di 6.7147, tidak jauh dari harga Open harian. Secara garis besar, pair tersebut berkisar di level terendah sejak Mei 2019.


Langkah bank sentral China yang ditujukan untuk mempengaruhi nilai tukar Yuan tidak berpengaruh banyak terhadap posisi USD/CNY saat ini. Padahal, bank sentral tersebut menghendaki nilai tukar Yuan yang tidak terlalu kuat agar tidak melukai pasar ekspor China.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE