Menu

CPI China Merosot Ke Level Terendah 11 Tahun

Pandawa

CPI China turun tajam di bulan Oktober karena koreksi harga daging babi dan masih lemahnya permintaan pasar yang membebani trend harga konsumen China.

Seputarforex - Pada hari Selasa (10/November), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data inflasi konsumen yang mencapai 0.5 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan Oktober. Angka ini lebih rendah ketimbang forecast ekonom untuk kenaikan 0.8 persen, serta merosot tajam dari kenaikan 1.7 persen pada bulan sebelumnya. Secara historis, data CPI China kali ini menjadi yang terendah dalam 11 tahun terakhir.

Dalam basis bulanan (Month-over-Month), inflasi konsumen China terjun ke teritori negatif. Data tersebut minus 0.3 persen di bulan Oktober, mengecewakan ekspektasi pasar untuk kenaikan 0.2 persen dan turun dari angka 0.2 persen pada bulan sebelumnya.

Faktor utama yang mendasari anjloknya tingkat inflasi konsumen China adalah penurunan harga daging babi sebanyak 2.8 persen. Disamping itu, belum pulihnya permintaan konsumen pasca dampak pandemi semakin membebani trend CPI China dalam beberapa bulan terakhir.

"Tingkat pertumbuhan inflasi tahunan telah banyak turun, terutama disebabkan oleh moderasi harga daging babi yang kembali stabil tahun ini dibandingkan kenaikan tajam harga daging pada tahun lalu," kata Dong Lijuan, ahli statistik senior di Biro Statistik Nasional (NBS) China.

 

Deflasi Harga Produsen Terus Berlanjut

Dalam rilis terpisah, NBS juga mempublikasikan data inflasi di tingkat produsen (PPI) bulan Oktober. Dalam basis tahunan, PPI China masih terjebak di zona deflasi di minus 2.1 persen. Perolehan ini lebih buruk dari ekspektasi minus 2.0 persen dan tidak beranjak dari penurunan periode sebelumnya.


Masih lemahnya trend PPI China disebabkan oleh permintaan pasar yang belum pulih dari dampak pandemi. Meskipun ekspor China bulan lalu secara tidak terduga naik 11.4 persen dari tahun sebelumnya, namun permintaan dari pasar luar negeri terhadap produk China masih cukup jauh di bawah rata rata pra-COVID.

Di tengah berlanjutnya penurunan CPI dan PPI dalam beberapa bulan terakhir, ekonom memperingatkan risiko terjadinya deflasi harga konsumen pada bulan-bulan mendatang, kecuali jika Beijing mempertahankan kebijakan moneter longgar lebih lama untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE