Menu

CPI Tahunan AS Tertinggi Sejak Oktober 2018, Dolar Menguat

Nadia Sabila

Kendati diperkirakan kuat belum dapat mengubah kebijakan The Fed menjadi lebih hawkish, Dolar AS tetap menguat pasca laporan CPI AS.

Seputarforex.com - CPI (Consumer Price Index) tahunan AS justru melonjak ke level tertinggi satu setengah tahun dalam rilis data yang dipublikasikan oleh Departemen Ketenagakerjaan AS Kamis (13/Februari) malam kemarin. Hal ini membuat Dolar AS tetap menguat meski data CPI yang biasanya lebih diperhatikan oleh para trader forex (CPI bulanan) dilaporkan menurun.

CPI AS dalam basis bulanan turun ke 0.1 persen di bulan Januari 2020. Hasil tersebut lebih rendah dari periode sebelumnya yang 0.2 persen, juga lebih rendah daripada ekspektasi ekonom yang memperkirakan stagnasi.

Di sisi lain, inflasi tahunan AS justru tumbuh ke level tertinggi sejak Oktober 2018. CPI AS untuk bulan Januari melesat ke 2.5 persen dari 2.3 persen di bulan Desember 2019. Perolehan tersebut juga lebih tinggi dibandingkan ekspektasi kenaikan ke level 2.4 persen saja. Kenaikan CPI tahunan AS ini terjadi berkat kenaikan harga bensin setinggi 12.8 persen.

Sedangkan jika melihat Core CPI AS yang tidak memperhitungkan harga BBM dan makanan, pencapaian data masih berada di level 0.2 persen, sesuai dengan ekspektasi.

 

The Fed Diperkirakan Belum Bisa Naikkan Rate

Ketua The Fed Jerome Powell telah mensinyalkan bahwa lebih cepatnya laju inflasi akan mendorong bank sentral untuk mengambil tindakan dari posisi "menepi"-nya saat ini. Akan tetapi, para analis menilai bahwa laporan CPI AS terbaru tak akan membuat bank sentral AS berubah pikiran. Hal ini karena parameter pengukuran inflasi AS lainnya, yakni indeks Core Personal Consumption Expenditures Price (PCE) belum sampai ke target 2% persen yang diinginkan The Fed.

"Data hari ini sepertinya tidak akan mengubah kebijakan moneter The Fed," tulis High Frequency Economics.

Sedangkan analis Chris Rupkey dari MUFG New York mengatakan jika rilis CPI saat ini bukan berarti tidak ada inflasi di AS. Namun dengan data klaim pengangguran yang masih jauh dari full-employment, maka tekanan terhadap inflasi masih ada.

Menanggapi laporan tersebut, Indeks Dolar AS (DXY) tetap mempertahankan bullish-nya. Saat berita ini ditulis pada hari Jumat (14/Februari) siang, Indeks Dolar AS diperdagangkan menguat di 99.1, mencapai level tertinggi sejak tanggal 9 Oktober 2019.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE