Menu

Credit Agricole: Dolar AS Diproyeksikan Berjaya Tahun 2016

N Sabila

Fundamental-fundamental di Inggris dan AS yang relatif kuat memungkinkan The Fed dan BoE untuk mentoleransi apresiasi mata uang mereka lebih jauh, terhadap mata uang-mata uang berimbal hasil rendah seperti Euro, Franc Swiss, dan Yen. Dolar AS akan mencapai puncak penguatannya sekitar akhir tahun 2016.

Tarik tambang yang terjadi antara divergensi kebijakan moneter bank-bank sentral dengan perang mata uang global, tampaknya akan terus berlanjut dan menentukan arah price action dalam pasar forex di negara-negara G10 tahun depan. Fundamental-fundamental di Inggris dan AS yang relatif kuat memungkinkan The Fed dan BoE untuk mentoleransi apresiasi mata uang mereka lebih jauh, terhadap mata uang-mata uang berimbal hasil rendah seperti Euro, Franc Swiss, dan Yen.



Dengan demikian, ada indikasi dalam positif yang terkandung dalam harga, sehingga Credit Agricole--bank multinasional asal Prancis--memperkirakan bahwa Dolar AS dan Poundsterling akan mencapai puncaknya pada tahun 2016 mendatang.

Dolar AS Berjaya Di Akhir Tahun 2016

Menurut Credit Agricole, Nominal Nilai Tukar Efektif (NEER) Dolar AS akan mencapai puncak penguatannya sekitar akhir tahun 2016, begitu siklus pengetatan kebijakan The Fed sudah menunjukkan keteraturan. Sementara itu, performa Poundsterling diperkirakan tak akan terlalu mencolok seperti Dolar AS dan bahkan akan menemui pelemahan baru dalam beberapa waktu menjelang referendum Uni Eropa.

Divergensi Kebijakan sepertinya akan tetap membuat pair EUR/USD dan EUR/GBP berada di bawah tekanan. Euro cenderung akan lebih tahan banting dalam menghadapi mata uang-mata terkorelasi risiko dan komoditas semacam Franc Swiss dan Yen.

Credit Agricole mengekspetasikan tahun 2016 nanti, EUR/USD akan diperdagangkan pada level-level rendah yang baru terbentuk, tetapi tidak akan sampai pada level paritas. Pasang surut siklus pemulihan Zona Euro mungkin akan terakselerasi, hingga akhirnya membatasi lingkup pelonggaran agresif yang diterapkan oleh ECB, dengan demikian langkah Euro untuk menguatpun akan mulus di akhir tahun 2016 dan 2007.

Suramnya Mata Uang-Mata Uang Komoditas

Risiko pertumbuhan global dan inflasi masih akan meliputi perang mata uang global. Kekhawatiran tentang China yang berpadu dengan kondisi moneter global yang lebih mengencang akibat pengetatan kebijakan The Fed membuat mata uang-mata uang komoditas akan suram. Atas dasar itulah, Credit Agricole memperkirakan mata uang yang paling lemah adalah Dolar Kanada.

Yen dan Franc Swiss diperkirakan akan menjadi mata uang yang paling tertekan pada tahun 2016. Ancaman deflasi yang belum juga memudar di Jepang dan Swiss, seiring dengan overvaluation pada Franc Swiss, membuat pasar akan bertaruh bahwa BOJ dan SNB akan terus melancarkan pelonggaran.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE