Menu

Credit Suisse Diakuisisi, Harga Minyak Menguat Tipis

Pandawa

Penguatan harga minyak didukung oleh perbaikan sentimen pasar setelah UBS mencapai kesepakatan dengan Credit Suisse.

Seputarforex - Harga minyak mentah menguat tipis pada perdagangan awal pekan (20/Maret) setelah mengalami kerugian mingguan terbesar dalam beberapa bulan. Pada saat berita ini ditulis, minyak Brent menguat 0.76 persen pada kisaran $73.07 per barel, sementara harga minyak WTI menguat 0.91 persen di $66.83 per barel.

Sepanjang minggu lalu, harga minyak terperosok lebih dari 10 persen karena kepanikan pasar terkait krisis perbankan di AS dan Eropa. Namun, kepanikan pasar berangsur mereda setelah bank sentral Swiss turun tangan untuk membantu likuiditas Credit Suisse yang menjadi pemicu masalah. Selain itu, kabar akuisisi UBS terhadap Credit Suisse juga semakin memulihkan sentimen pasar.

Deal antara UBS dan Credit Suisee merupakan kesepakatan bersejarah yang diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah perbankan di Eropa. Di samping itu, Federal Reserve dan bank sentral Eropa (ECB) ikut mempersiapkan langkah-langkah darurat untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendukung perbankan yang terkena krisis keuangan.

"Kesepakatan bank Swiss dan komitmen dari bank sentral dalam mengambil langkah-langkah preventif dengan menyuntikan likuiditas membantu memulihkan kepercayaan pasar. Hal ini mendorong pergerakan aset berisiko termasuk minyak mentah. Kami memperkirakan reli aset berisiko akan terus berlanjut apabila sikap The Fed melunak terkait prospek kenaikan suku bunga," kata Tina Teng, analis CMC Markets.

Perhatian investor minggu ini memang tertuju pada pengumuman suku bunga The Fed, di mana probabilitas kenaikan suku bunga 25 bps telah mencapai 60 persen. Beberapa petinggi The Fed belum lama ini mendesak bank sentral untuk menghentikan kenaikan suku bunga karena sudah terbukti menyebabkan krisis perbankan.

Apabila The Fed nantinya memperlambat laju kenaikan suku bunga dan melontarkan statement bernada dovish, maka akan pergerakan harga minyak akan cenderung bullish secara jangka pendek. Terlepas dari sikap The Fed tersebut, Goldman Sachs memangkas prospek harga minyak tahun ini karena ancaman krisis perbankan dan risiko resesi.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE