Menu

Dampak Serangan Ransomware WannaCry Pada Pasar Forex

N Sabila

Apa dampak ransomware Wannacry pada pasar forex? Sampai berita ini diturunkan, belum ada broker-broker forex yang melaporkan terkena serangan ransomware.

Seputarforex.com - Serangan ransomware masif sedang menghebohkan pasar dan jagat maya di awal pekan ini, Senin (15/Mei). Ransomware yang dinamai "WannaCry" ini menyerang komputer-komputer rumah sakit, perusahaan-perusahaan, dan kantor-kantor pemerintah di 150 negara di dunia pada akhir pekan kemarin.



Komputer yang diserang ransomware "WannaCry" akan tersandera. Artinya, data-data yang ada dalam komputer akan "dirampok" dan dikunci oleh hacker penyebar ransomware. Data-data tersebut baru bisa diperoleh kembali dengan cara membayar tebusan (ransom) sejumlah kurang lebih 300 bitcoin.

Menurut laporan CNN, mayoritas serangan ransomware "WannaCry" menyerang Rusia, Ukraina, dan Taiwan. Namun yang paling parah justru serangan ke National Health Service (NHS) milik Inggris dan perusahaan global termasuk perusahaan jasa ekspedisi FedEx.


Ransomware WannaCry Tidak Pengaruhi Pasar Finansial Hari Ini

Lantas, apa dampak ransomware Wannacry pada pasar forex? Sampai berita ini diturunkan, belum ada broker-broker forex yang melaporkan terkena serangan virus yang dikirim lewat email ini. Reuters melaporkan, pasar keuangan Asia pun tidak terkena dampak ransomware WannaCry yang telah mengunci lebih dari 200,000 komputer di seluruh dunia.

Saham-saham Asia naik ke level tinggi dua tahun pada hari Senin ini, menandakan bahwa mereka tak terpengaruh dengan dampak ransomware. Saham-saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0.3 persen ke level tertinggi sejak bulan Juni 2015. Sedangkan Nikkei tergelincir 0.2 persen dan itupun bukan karena ransomware, melainkan karena penguatan Yen. Mata uang Jepang menguat sebagai safe-haven atas uji coba misil Korea Utara pada hari Minggu kemarin.

"Laporan-laporan awal menunjukkan bahwa serangan (ransomware) terbatas dan cenderung ke komputer-komputer bersistem operasi versi lama," kata James Woods, analis investasi dari Rivkin yang diwawancarai oleh Reuters. "Kami melihat permintaan safe-havens agak meningkat, dan ini dikarenakan oleh uji coba misil Korut di akhir pekan kemarin," imbuhnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE