Menu

Data Ekonomi AS Lebih Baik Dari Ekspektasi, Dolar Makin Kuat

Nadia Sabila

Dolar AS makin kuat merespon rilis data PMI Manufaktur ISM dan ADP Employment Change yang tak seburuk perkiraan.

Seputarforex.com - Data-data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada hari Rabu (01/April) malam ini lebih baik daripada ekspektasi. PMI ISM Manufaktur bulan Maret 2020 yang semula diekspektasikan merosot dari 50.1 ke level 45, rupanya hanya turun ke 49.1. Meski masuk zona kontraksi, angka yang lebih baik dari ekspektasi terbilang melegakan di tengah pandemi Corona dan goncangan dalam pasar energi global seperti saat ini.

 

Dari sektor ketenagakerjaan, data ADP Employment Change juga tidak seburuk perkiraan. Perusahaan-perusahaan swasta di AS hanya memberhentikan 27,000 tenaga kerja pada bulan Maret 2020. Hasil tersebut jauh lebih baik daripada kekhawatiran akan berkurangnya 150,000 tenaga kerja gara-gara virus Corona. Sebagai perbandingan, data ADP Employment Change AS pada bulan sebelumnya menunjukkan penambahan 179,000 tenaga kerja.

 

Dolar AS Menguat, Penanganan Wabah Belum Maksimal

Rilis data ekonomi di atas semakin mendukung sentimen bullish Dolar AS. Sebelumnya, mata uang AS sudah unggul terhadap Euro, Sterling, dan sejumlah mata uang mayor lain karena kasus infeksi Corona belum juga menampilkan penurunan yang signifikan. Saat berita ini ditulis, EUR/USD melemah 0.88 persen ke 1.0931, terendah sejak tanggal 26 Maret.

Sebagai informasi, Dolar AS juga berstatus safe haven mengingat fungsinya sebagai mata uang cadangan devisa dunia. Sehingga, prospek perlambatan ekonomi global boleh jadi akan berdampak pada menguatnya Dolar AS.

"Kita menyaksikan adanya arus aksi beli Dolar hingga akhir bulan, tetapi hari ini arus lebih dikarenakan (oleh fungsinya) sebagai (safe) haven," komentar Erik Bregar, analis dari Exchange Bank of Canada di Toronto.

Game Changer yang mendasari perubahan arus permintaan Dolar AS adalah konferensi pers Presiden AS, Donald Trump pada hari Selasa kemarin (31/Maret). Menurut Bregar, peringatan Trump mengenai "pedihnya" perjuangan AS melawan virus Corona dalam dua pekan mendatang, justru menakut-nakuti pasar.

Ditambah lagi, Deborah Birx selaku koordinator penanganan Corona Gedung Putih menunjukkan peluang lonjakan korban meninggal dari 100,000 menjadi 240,000 orang dalam beberapa bulan mendatang. "Hal ini terasa seperti AS belum cukup mengupayakan pemutusan penyebaran (wabah)," imbuh Bregar.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE