Menu

Data Ekonomi Jerman Ungguli AS, EUR/USD Menguat

Nadia Sabila

EUR/USD naik karena data ekonomi Jerman lebih baik daripada AS. Selain itu, kebijakan moneter longgar The Fed membuat Dolar semakin tak diminati.

Seputarforex - Euro mengungguli Dolar AS yang terus tertekan. Fundamental Zona Euro yang cenderung lebih baik daripada Amerika Serikat menjadi penyokong bullish EUR/USD hari ini. Saat berita ini ditulis pada Rabu (26/Mei) dini hari, EUR/USD naik 0.31% ke 1.2253, tertinggi sejak 25 Februari.

Indeks Ifo Business Climate Jerman kemarin sore dilaporkan naik dari 96.6 menjadi 99.2 di bulan Mei. Hasil tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi pencapaian di 98.2, sekaligus menjadi level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Selain itu, pelonggaran pembatasan sosial di beberapa negara Eropa (termasuk Jerman) dan semakin meluasnya vaksinasi COVID-19 di benua tersebut sukses membangkitkan optimisme publik.

"Ini adalah peluang Euro untuk mengejar hal-hal yang sudah kita lihat di tempat lain; pelonggaran pembatasan sosial, peluncuran vaksin, dan data ekonomi positif dari Jerman pun turut membantu," kata Ned Rumpeltin dari TD Securities.

 

Dolar AS Ditekan Data Ekonomi Dan Sikap Dovish The Fed

Di sisi lain, Dolar AS justru sedang terkonsolidasi di level rendah sejak tanggal 18 Mei. Malam ini, mata uang tersebut semakin terbebani oleh rilis CB Consumer Confidence yang turun dari 117.5 menjadi 117.2. Padahal, konsensus pasar sebelumnya mengekspektasikan kenaikan ke 119.

"Dengan kepercayaan konsumen yang agak mundur, kita pun menyaksikan reaksi spontan terjadi. Sebagian pihak berpikir bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih dovish untuk waktu yang lebih lama dari sekarang," komentar Philip Streible dari Blue Line Futures.

Selain rilis data yang tidak memenuhi estimasi, trend bearish Dolar AS juga didasari sikap dovish The Fed yang berpotensi membuat arus investasi di AS keluar menuju negara maju lain yang ekonominya juga mulai pulih dari pandemi.

Dalam serangkaian pidato para pejabat The Fed pekan ini, sentimen dovish masih tampak dominan. Bank sentral AS terlihat belum akan mengubah kebijakan akomodatif dalam waktu dekat. Setelah komentar James Bullard, pernyataan Presiden The Fed Chicago Charles Evans malam ini menyebutkan bahwa laporan inflasi terbaru AS hanya sebuah refleksi dari penyesuaian harga pasca pandemi.

"Komentar dari para pejabat The Fed menahan yield obligasi AS di level bawah. Hal ini akan mempertahankan narasi pelemahan Dolar AS," kata Jeremy Stretch dari CIBC.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE