Menu

Data Ketenagakerjaan Inggris Membaik, Pound Balas Kekalahan

N Sabila

Meski pertumbuhan upah di Inggris masih tertinggal dari laju inflasi, Poundsterling berhasil terdorong naik setelah terpuruk pasca pernyataan pejabat BoE kemarin.

Seputarforex.com - Poundsterling membalas loss terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Rabu (12/Jul) sore ini, menjauhi low dua minggu yang tersentuh pasca laporan data Ketenagakerjaan Inggris. Tingkat Pengangguran negara yang sedang dalam proses Brexit tersebut menurun, tetapi pertumbuhan gajinya masih saja tertinggal dari laju inflasi.


GBP/USD diperdagangkan pada harga 1.2859 saat berita ini ditulis, menghapus loss di angka 1.2812 yang tercapai beberapa saat setelah data tersebut dirilis. EUR/GBP berada pada kisaran 0.8915 dari sebelumnya di angka 0.8925. Sedangkan GBP/JPY menggeser naik posisinya, dari 145.54 menjadi 145.76.

Biro Statistik Nasional Inggris (ONS) melaporkan, Tingkat Pengangguran merosot ke level 4.5 persen dalam tiga bulan hingga Mei, membentuk level rendah baru dalam 42 tahun. Jumlah orang yang keluar dari pekerjaaan, menurun sebanyak 64,000 dalam tiga bulan hingga Mei, masih menurut laporan yang sama.

Sayangnya, data pertumbuhan upah tak sejalan dengan laju inflasi. Hal ini kian menambah kekhawatiran atas tekanan dalam standar taraf hidup warga Inggris di tengah kenaikan inflasi dalam ketidakpastian Brexit

Indeks rata-rata pendapatan, termasuk bonus, naik 1.8 persen (seasonally adjusted) selama tiga bulan hingga Mei. Perhitungan ini sesuai dengan prediksi, namun di bawah perolehan pada bulan sebelumnya yang mencapai 2.1 persen. Tekanan dalam Upah Riil berlanjut setelah Inggris mencapai inflasi 2.9 persen pada bulan Mei.

Jika bonus tidak dimasukkan dalam perhitungan, maka Pertumbuhan Upah Inggris mencapai 2.0 persen dalam tiga bulan hingga Mei, dibandingkan dengan ekspektasi perolehan 1.9 persen.

 

Pasca Pernyataan Broadbent

Sterling tertekan di sesi sebelumnya akibat pernyataan dari Deputi Gubernur BoE, Ben Broadbent . Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Skotlandia, Broadbent memperingatkan bahwa meskipun ada alasan untuk menaikkan suku bunga BoE, namun perlu diingat bahwa sangat banyak akibat berbahaya yang ditimbulkan karenanya.

Merespon pernyataan tersebut, Sterling pun mengerut ke level yang sama seperti saat Trump memenangi Pemilu Presiden AS November lalu. Menurut Lee Hardman, analis MUFG London yang diwawancarai oleh Reuters, bagi siapa saja yang mengekspektasikan kenaikan suku bunga BoE pada bulan Agustus, jelas sudah bahwa hal itu mustahil dilakukan, bahkan walaupun BoE masih menekankan bahwa mereka sedang dalam jalur kenaikan.

Dari sini, ekspektasi akan kenaikan suku bunga tahun depan makin besar. Lagipula, komentar lain dari pejabat BoE seperti Andy Haldane, masih menunjukkan dukungan terhadap suku bunga. Hal inilah yang menopang Pound dari kejatuhan, di tengah ketidakpastian politik Inggris.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE