Menu

Data Makro Beragam, Sterling Tetap Fokus Brexit

A Muttaqiena

Volatilitas Poundsterling meningkat pesat menjelang voting mengenai Brexit di parlemen Inggris. GBP/USD sempat melonjak 1 persen pada sesi Asia, tetapi anjlok tajam pada sesi Eropa.

Poundsterling anjlok nyaris 2 persen terhadap Dolar AS pada pertengahan sesi Eropa hari ini (12/Maret), setelah sempat melonjak sekitar 1 persen pada sesi Asia. Saat berita ditulis, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan pada kisaran 1.3040, sementara EUR/GBP meroket 1.18 persen ke level 0.8629, dan GBP/JPY anjlok 0.77 persen pada level 145.10. Volatilitas Sterling amat tinggi, karena akan digelarnya voting mengenai draft kesepakatan brexit di Parlemen Inggris pada malam ini.

 

Defisit Perdagangan Inggris Membengkak

Pada pukul 16:30 WIB, sejumlah data ekonomi makro Inggris yang biasanya berdampak tinggi, menampilkan performa beragam. Data Gross Domestic Product (GDP) meningkat 0.5 persen (Month-over-Month), sesuai ekspektasi. Data Produksi Industri meningkat 0.6 persen (Month-over-Month) dalam bulan Januari, melampaui ekspektasi 0.2 persen. Data Produksi Manufaktur juga melejit 0.8 persen (Month-over-Month) dalam periode yang sama, mengungguli ekspektasi 0.2 persen.

Meski demikian, data Neraca Perdagangan Inggris memburuk. Neraca Perdagangan secara umum mengalami pembengkakan defisit dari 12.69 Miliar menjadi 13.08 Miliar dalam bulan Januari. Sementara itu, Neraca Perdagangan Inggris dengan negara-negara non-Uni Eropa juga ambruk, dengan defisit meningkat dari 4.37 Miliar menjadi 4.98 Miliar.

Terlepas dari itu, fokus pasar masih terpusat pada perkembangan terbaru mengenai rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Berbagai rumor simpang-siur telah mengakibatkan pergerakan Sterling tak menentu.

 

Belum Tentu Disetujui Parlemen

Setelah PM Theresa May mengumumkan telah berhasil mendapatkan konsesi penting dari Uni Eropa pada dini hari tadi, Poundsterling melonjak. Namun, Sterling tumbang lagi sore ini, setelah juru bicara partai DUP -salah satu koalisi penting PM May di parlemen- mengekspresikan keraguannya mengenai draft kesepakatan baru yang diperoleh PM May. Seorang juru bicara kelompok anti-Uni Eropa dalam partai Konservatif (partai asal PM May) juga mengungkapkan bahwa mereka hanya akan mendukung kesepakatan tersebut, jika DUP mendukungnya.

Dengan kata lain, draft kesepakatan Brexit terbaru ini belum tentu akan diratifikasi oleh Parlemen Inggris. Jika draft tersebut diratifikasi, maka Inggris akan keluar dari Uni Eropa sesuai jadwal pada tanggal 29 Maret mendatang. Sebaliknya, apabila draft tersebut ditolak, maka anggota Parlemen akan menggelar voting lagi pada hari Kamis untuk memilih antara (1) menunda Brexit hingga suatu waktu yang belum ditentukan atau (2) melaksanakan Brexit tanpa kesepakatan apapun (No-Deal Brexit).


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE