Menu

Data Ritel Menyungging Dolar, Ekspektasi Bunga The Fed Bergeming

A Muttaqiena

Reli dolar AS memperoleh motor penggerak baru dari data ekonomi AS dan pengumuman suku bunga Eropa.

Seputarforex - Sejumlah berita ekonomi terkini memotivasi reli dolar AS. Seusai rilis data penjualan ritel AS dan pengumuman suku bunga ECB, Indeks Dolar AS (DXY) terpantau mendaki sekitar 0.5% sampai level tertinggi harian di 105.30 pada awal sesi New York hari Kamis (14/September).

Penjualan ritel AS untuk kelompok barang inti dan umum sama-sama membukukan kenaikan 0.6% (month-over-month) pada periode Agustus 2023. Keduanya kompak melampaui estimasi konsensus sebelumnya.

Beberapa data ekonomi AS lain juga menggembirakan. Jumlah klaim pengangguran mingguan hanya 220k versus estimasi konsensus 225k. Sementara itu, inflasi produsen (PPI) tumbuh 0.2% sesuai ekspektasi pada Agustus.

Berbagai laporan tersebut tak mengubah ekspektasi suku bunga The Fed. Para analis tetap meyakini The Fed akan menunda kenaikan suku bunga pada rapat FOMC pekan depan, kemudian baru menaikkannya satu kali lagi sebelum akhir tahun. Tapi dolar AS tetap menonjol karena data ekonomi yang cemerlang menandakan situasi lebih baik daripada berbagai negara mayor lain.

Greg Bassuk, CEO AXS Investment, menjelaskan fenomena ini. Katanya, "Sebagian besar investor mengabaikan angka inflasi (produsen) yang lebih tinggi dari perkiraan, sama seperti indeks harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan (kemarin) . Salah satu alasan mengapa investor mengambil sikap tenang adalah karena data-data tersebut sebagian besar didorong oleh lonjakan sektor energi dan gas (yang bersifat volatile -red)."

"Kemungkinan besar meskipun Federal Reserve tidak akan menyukai data inflasi bulan Agustus, data tersebut juga cukup lemah sehingga mereka mungkin tidak akan bereaksi terhadapnya. Itulah sebabnya pasar mempertahankan (perkiraan suku bunga)."

"Dengan harga konsumen dan produsen bulan Agustus yang lebih panas dari perkiraan, investor harus bersiap menghadapi potensi kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Namun, karena alasan itu juga, kami pikir semua perhatian harus terfokus pada data ekonomi lainnya untuk mengukur apakah perekonomian masih dalam jalur menuju soft landing dan menghindari resesi."

Greenback malam ini juga tersokong oleh keruntuhan rival utamanya, euro. Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan kenaikan suku bunga terakhirnya tahun ini, sehingga EUR/USD terperosok ke level terendah sejak Juni .


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE