Menu

Data ZEW Beri Sinyal Pelemahan Ekonomi Eropa Berkepanjangan

A Muttaqiena

Data ZEW menunjukkan terjadinya rebound dalam ekspektasi ekonomi Eropa 6 bulan ke depan, tapi penilaian terhadap kondisi terkini malah jatuh ke rekor terendah sepanjang sejarah.

Seputarforex.com - Hasil survei ZEW untuk periode April 2020 menunjukkan pemulihan dalam kondisi ekonomi Jerman dan Zona Euro dibanding kondisi bulan lalu. Akan tetapi, laporan yang sama juga menyiratkan sinyal pelemahan ekonomi yang bakal berkepanjangan. Wawasan tersebut menjaga kisaran pergerakan EUR/USD dalam rentang sempit sekitar 1.0860-an, menjelang sebuah pertemuan penting para pemimpin Uni Eropa hari ini (22/April).

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Kemarin, ZEW Institute melaporkan indeks ekspektasi terhadap perekonomian Jerman untuk enam bulan ke depan telah meningkat 77.7 poin dari -49.5 menjadi 28.2. Rebound tersebut jauh lebih baik daripada ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan pemulihan tipis ke -40. Akan tetapi, indeks kondisi ekonomi terkini ambruk 48.4 poin ke rekor terendah sepanjang masa pada level -91.5.

Hasil survei ZEW untuk perekonomian Zona Euro mengekspresikan ambivalensi senada. Indeks ekspektasi meningkat 74.7 poin ke 25.2, tetapi indeks kondisi terkini jatuh 45.4 poin ke rekor terendah baru pada -93.9.

"Pertanyaan khusus tentang krisis virus Corona yang dimasukkan dalam survei itu menunjukkan bahwa para pakar tidak berharap menyaksikan pertumbuhan ekonomi positif hingga kuartal ketiga tahun 2020. (Sedangkan) output ekonomi tidak diperkirakan untuk kembali ke level pra-corona sebelum tahun 2022," ujar Profesor Achim Wambach, presiden ZEW Institute.

Sejumlah analis menilai data tersebut kurang reliabel karena survei diadakan hampir bertepatan dengan rebound ekuitas (yang saat ini sudah jatuh lagi). Ekspektasi pemulihan ekonomi mulai triwulan ketiga atau keempat tahun ini dianggap terlalu optimistis. Perkembangan berikutnya tergantung pada kemampuan normalisasi ekonomi pasca-lockdown di setiap negara yang akan dimulai pada periode berbeda-beda. Pelaku pasar juga akan memperhatikan kemungkinan terjadinya wabah gelombang kedua di kawasan-kawasan yang mengambil langkah tersebut.

Secara umum, lockdown nasional diekspektasikan memicu kejatuhan drastis dalam data GDP dan pengangguran untuk kuartal pertama dan kedua tahun ini. Akan tetapi, Jerman sudah menjadwalkan pelonggaran lockdown bertahap mulai hari Senin mendatang. Italia baru akan mulai melonggarkan lockdown secara gradual mulai 4 Mei. Spanyol juga masih akan memberlakukan lockdown hingga tiga pekan ke depan, selaras dengan statusnya sebagai pusat wabah terbesar kedua di benua Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE