Menu

Defisit Perdagangan Jepang Menyusut Akibat Kenaikan Pajak

SFN

Defisit perdagangan Jepang dilaporkan menyusut pada bulan April bersamaan dengan naiknya impor. Satu bulan setelah pajak penjualan resmi dinaikkan, impor Jepang melesat menuju level tertinggi 16 bulan seiring dengan bangkitnya belanja konsumen setelah mengerut dalam 17 tahun terakhir akibat deflasi.

Defisit perdagangan Jepang dilaporkan menyusut pada bulan April bersamaan dengan naiknya impor. Satu bulan setelah pajak penjualan resmi dinaikkan, impor Jepang melesat menuju level tertinggi 16 bulan seiring dengan bangkitnya belanja konsumen setelah mengerut dalam 17 tahun terakhir akibat deflasi.


Barang datang meningkat 3.4 persen dari setahun sebelumnya, demikian dituturkan oleh Menteri Keuangan Jepang di Tokyo pada Rabu (21/05) hari ini. Sedangkan ekspor (JTNBEXPY) meningkat 5.1 persen menyusutkan defisit sebanyak 7.8 persen ke angka 808.9 miliar yen di awal tahun.

Pengurangan defisit perdagangan di Negeri Sakura ini tercatat sebagai rekor dalam 22 bulan terakhir. Hal ini tentu akan membantu upaya PM Shinzo Abe untuk terus mengendalikan pemulihan ekonomi dan mengeluarkan Jepang dari deflasi. Sejauh ini, perolehan ekspor Jepang masih terbatas kendati Yen sempat merosot 17 persen terhadap Dolar AS sejak Abe menjabat sebagai PM pada Desember 2012.

"Impor terdorong oleh permintaan awal sebelum kenaikan pajak diberlakukan pada April lalu," ungkap Yoshiki Shinke, Kepala Ekonom di Dai-ichi Life Research Institute di Tokyo. Shinke menambahkan bahwa pemerintah Jepang harus bersabar untuk menunggu pemulihan menguat, sebelum menyimpulkan bahwa defisit perdagangan memang telah benar-benar berkurang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE