Menu

Departemen Kehakiman AS Selidiki Manipulasi Harga Di Pasar Bitcoin

Yodik Prastya

Manipulasi harga di Bitcoin mulai ditinjau oleh Departemen Kehakiman AS. Diduga, tindakan ini bisa mengungkap para pelaku Spoofing dan Wash Trading.

DoJ (Department of Justice) atau Departemen Kehakiman AS telah meluncurkan penyelidikan resmi untuk mengungkap keterlibatan para pemain besar dalam upaya memanipulasi harga Bitcoin, Ethereum, serta mata uang kripto lainnya. Taktik perdagangan terlarang yang diselidiki oleh DoJ meliputi Spoofing dan Wash Trading. Jaksa Federal akan bekerjasama dengan Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka (CFTC) untuk menyelidiki masalah ini.

 

 

 

Menurut pihak berwenang, penipuan dimungkinkan karena berbagai alasan, termasuk karena sifat prematur pasar kripto (yang membuatnya lebih mudah untuk dipengaruhi), kurangnya tindakan atas nama bursa, dan kurangnya peraturan yang sah di dalamnya. Penyelidikan ini diharapkan bisa menelusuri akurasi Volume dari seluruh transaksi di bursa kripto, juga menyingkap aktivitas-aktivitas ilegal trader yang selama ini dicurigai bertindak curang untuk memanipulasi harga demi kepentingan sendiri.

 

Sekilas Tentang Spoofing Dan Wash Trading

Spoofing mengacu pada pembuatan Order pembelian palsu (biasanya bot atau Expert Advisor) untuk menarik trader lain agar membeli suatu aset. Setelah menggaet para buyer, para oknum pelaku Spoofing kemudian melakukan aksi penjualan yang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan. The Dodd-Frank Act mendefinisikan Spoofing sebagai praktik ilegal karena melakukan penawaran dengan maksud untuk membatalkannya sebelum eksekusi.

Sementara itu, Wash Trading adalah ketika seseorang dengan dana sangat besar menjual dan membeli instrumen keuangan secara bersamaan. Aksi ini dimaksudkan untuk membuat instrumen terkait tampak memiliki Volume perdagangan lebih banyak daripada yang sebenarnya.

Disambut Baik Oleh Bursa, Tapi Tenggelamkan Harga Bitcoin

Berhembusnya kabar penyelidikan Departemen Kehakiman AS ini tak ayal ikut berdampak pada bursa Bitcoin dan stabilitas harga di pasar kripto. Beberapa bursa aset digital terbesar di dunia seperti Gemini dan Coinbase, dengan hati-hati menerapkan sistem baru untuk pengendalian kecurangan regulasi dan internal.

Presiden Gemini, Cameron Winklevoss juga telah meminta rekan-rekan sesama bursa untuk membentuk badan regulasi sendiri guna memerangi aksi manipulasi harga yang merugikan retail trader. "Kami menyambut baik semua penyelidikan yang bisa menumbuhkan lingkungan pasar berbasis aturan dan mengeliminasi para pemain nakal," kata Winklevoss dalam sebuah email yang mengungkapkan responnya terkait penyelidikan DoJ.

Akan tetapi, berita ini berdampak negatif pada pergerakan harga di pasar kripto. Bitcoin jatuh 4.3% menyusul rilis kabar penyelidikan DoJ, mencatatkan pelemahan hingga ke kisaran $7,267. Dunia cryptocurrency memang mengalami 'serangan bertubi-tubi' sejak awal tahun ini, terutama dari badan regulator dan kebijakan pemerintah berbagai negara yang berupaya meregulasi atau bahkan melarangnya.


Berita Kripto Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE