Menu

Deputi Gubernur BoJ: Jepang Berisiko Deflasi Lagi

N Sabila

Masazumi Wakatabe, salah seorang Deputi Gubernur BoJ, menyerukan agar pelonggaran stimulus masif dipertahankan supaya Jepang tak terseret lagi ke deflasi.

Seputarforex.com - Deputi Gubernur Bank of Japan (BoJ), Masazumi Wakatabe, mengatakan bahwa Jepang dapat tergelincir kembali ke deflasi, jika ekonomi Jepang tertekan karena imbas konflik perdagangan AS-China.

Dalam pidatonya di hadapan para pengusaha di Niigata Rabu (05/Des) hari ini, Wakatabe--yang dikenal dovish dan pro pelonggaran moneter agresif--mengatakan bahwa stimulus masif perlu dipertahankan untuk memastikan bahwa ekonomi Jepang masih kuat dan cukup untuk menaikkan inflasi dan upah pekerja.

"Penting (bagi BoJ) untuk terus melakukan pengujian dampak kebijakan, tak hanya terhadap inflasi, tetapi juga terhadap pasar finansial dan sistem perbankan," tutur Wakatabe. "Dengan demikian, kebijakan kami akan berlanjut dan memperbesar peluang tercapainya target inflasi dua persen."

 

 

Meski demikian, ia menambahkan bahwa bank sentral akan tetap mewaspadai efek samping pelonggaran yang terlalu lama. Sebab, pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah besar dapat membuat likuiditas pasar menjadi gersang. Selain itu, suku bunga yang sangat rendah di dekat level nol, akan mengurangi laba lembaga-lembaga finansial.

Sebagai seorang akademisi, Wakatabe terus menyerukan penggalakan kebijakan moneter longgar untuk mendongkrak inflasi. Namun, sejak bergabung menjadi dewan BoJ bulan Maret lalu, ia mulai menurunkan vokal untuk meminta tambahan stimulus.

 


 

Dovish adalah pernyataan kebijakan moneter yang merujuk pada keinginan untuk melancarkan atau mempertahankan kebijakan moneter longgar, bisa berupa keengganan untuk menaikkan suku bunga, menambah jumlah stimulus moneter, atau lainnya.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE