Menu

Dibayangi Perlambatan, Ekspor China Justru Lampaui Ekspektasi

Pandawa

Data perdagangan China melonjak hingga mematahkan ekspektasi. Padahal, ekonomi China tengah menghadapi ancaman perlambatan akibat penyebaran virus Corona Delta.

Seputarforex - Pada hari Selasa (07/September), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data ekspor bulan Agustus yang melonjak dari 19.3 persen menjadi 25.6 persen secara tahunan (Year-over-Year). Angka ini mematahkan ekspektasi ekonom untuk perlambatan ke 17.1 persen.

Apiknya data ekspor China pagi ini mencerminkan kondisi fundamental yang kokoh saat perekonomian masih dibayangi oleh kekhawatiran akan virus Corona Delta. Permintaan global yang kuat terus menopang pertumbuhan ekspor China dalam beberapa bulan terakhir, termasuk pengiriman ke Korea Selatan yang mengalami kenaikan signifikan bulan lalu.

Disamping itu, masalah kemacetan di pelabuhan tampaknya telah teratasi sehingga mempelancar pengiriman barang menuju luar negeri. Sebelumnya, pelabuhan terbesar kedua dunia yang terletak di pesisir timur mengalami kemacetan parah akibat ditutupnya operasional selama dua minggu, imbas dari virus Corona Delta.

Dalam rilis terpisah, impor China juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tidak tanggung-tanggung, angka impor meningkat dari 28.1 persen menjadi 33.1 persen secara tahunan. Hasil tersebut lebih baik ketimbang forecast pertumbuhan sebesar 26.8 persen saja.

Data ekspor-impor China yang cukup impresif tak pelak semakin menunjang surplus neraca perdagangan. Data Trade Balance China tercatat mengalami kenaikan surplus dari 56.59 miliar menjadi 58.34 miliar dolar di bulan Agustus.

 

Data Ekonomi Lain Merisaukan, Analis Waspadai Intervensi Bank Sentral

Terlepas dari ekspor-impor, rilis data ekonomi China baru-baru ini menunjukkan perlambatan, mulai dari sektor bisnis yang mengalami tekanan, aktivitas manufaktur yang berkembang lebih lambat, hingga sektor jasa yang merosot ke zona kontraksi.

Karena itu, sebagian besar analis memperkirakan bahwa bank sentral China (PBoC) kemungkinan akan melakukan intervensi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Langkah ini menyusul kebijakan longgar yang pada bulan Juli lalu menggelontorkan sekitar 1 triliun Yuan untuk likuiditas jangka panjang.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE