Menu

Ditikung Data Pengangguran, Dolar AS Tunggu Notulen FOMC

A Muttaqiena

Dolar AS hanya menurun tipis hari ini, karena bursa Amerika bakal tutup dalam rangka perayaan hari kemerdekaan AS. Pelaku pasar juga menunggu rilis notulen FOMC.

Seputarforex - Indeks dolar AS melempem pada kisaran 92.20-an dalam perdagangan sesi Eropa hari Senin ini (5/Juli), menyusul rilis data Non-farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran AS yang kontradiktif pada Jumat lalu. Pelaku pasar kini memantau rilis notulen FOMC The Fed pada hari Rabu mendatang sebagai katalis potensial berikutnya.

Pekan lalu berujung dengan kekecewaan bagi USD. Angka NFP unggul, tetapi tingkat pengangguran AS justru meningkat.

Laporan tersebut secara umum menunjukkan masih terus berlanjutnya pemulihan pasar tenaga kerja, tetapi memudarkan sebagian ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga The Fed. Pasalnya, The Fed diduga takkan tertarik untuk melakukan tapering (pemangkasan program pembelian obligasi) maupun menaikkan suku bunga selama tingkat pengangguran masih tinggi.

Pasar keuangan sontak bereaksi menanggapi kabar tersebut. Bursa saham Wall Street melambung, sedangkan dolar AS merosot. Posisi USD hanya menurun tipis hari ini, karena bursa Amerika bakal tutup dalam rangka perayaan hari kemerdekaan AS. Sementara itu, para trader dan investor juga menantikan jadwal rilis notulen FOMC untuk mengonfirmasi sikap The Fed lagi.

"Laporan pekerjaan NFP Jumat memberikan sesuatu bagi semua orang dalam hal perolehan NFP di atas konsensus, tetapi juga tingkat pengangguran yang di atas konsensus," kata pakar stretegi ING dalam catatan untuk kliennya yang dikutip oleh Reuters, "Pasar suku bunga AS sedikit melunakkan posisi mereka tentang pengetatan dini The Fed dan dolar berakhir sedikit melemah. Liburan publik AS hari ini menandakan perdagangan akan sepi, meskipun kisah The Fed tentu akan mengemuka kembali pada Rabu malam ketika para investor menelaah notulen dari rapat FOMC 16 Juni yang monumental ."

Joe Capurso dari Commonwealth Bank of Australia juga berpendapat, "Lebih banyak informasi tentang kapan FOMC akan melakukan tapering atas pembelian asetnya (dalam rilis notulen FOMC mendatang -red) dapat menaikkan suku bunga AS dan dolar. Demikian pula bukti bahwa outlook FOMC untuk inflasi telah bergeser. Secara khusus, para analis akan mencari sinyal bahwa FOMC kurang yakin tentang sifat temporer dalam lonjakan inflasi, atau bahwa toleransi FOMC bagi lonjakan inflasi mulai memudar."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE