Menu

Dolar AS Berkonsolidasi Menjelang Rilis Notulen FOMC

A Muttaqiena

Reli dolar AS melanjutkan konsolidasi bullish hari ini. Tapi ada beberapa faktor yang menghambat kelanjutan relinya menjelang rilis notulen FOMC besok.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melanjutkan konsolidasi bullish dalam rentang sempit di sekitar 104.00 pada perdagangan sesi Asia hari Selasa (21/Februari), masih berada dekat level tertinggi enam pekan. Pasangan-pasangan mata uang mayor menunjukkan kinerja beragam, sementara pelaku pasar menantikan sejumlah pengumuman suku bunga dan publikasi data ekonomi penting dalam pekan ini.

Grafik DXY Daily via TradingView

Data tenaga kerja dan inflasi AS yang mengungguli ekspektasi telah mengerek estimasi pasar untuk suku bunga The Fed tahun ini, sehingga memulihkan reli dolar AS sejak awal Februari. Greenback sempat terkoreksi kemarin sehubungan dengan tutupnya bursa AS di tengah perayaan Hari Presiden, tetapi bangkit lagi dengan hati-hati hari ini.

AUD/USD dan NZD/USD melemah tipis dalam rentang terbatas saat berita ini ditulis. USD/CAD mengonsolidasikan penguatannya pada 1.3460-an. USD/JPY mencuat sekitar 0.3 persen, sedangkan EUR/USD tertindih pada level 1.0657. Hanya Sterling yang unggul sekitar 0.5 persen terhadap USD berkat rilis data ekonomi Inggris yang melebihi ekspektasi.

Pelaku pasar berikutnya akan menantikan lebih banyak perilisan data non-AS yang berdampak tinggi. Setelah laporan Purchasing Managers' Index (PMI) untuk beberapa negara Eropa pada sesi Eropa hari ini, ada pula publikasi data inflasi Kanada nanti malam. Dolar akan menghadapi rilis data PMI AS versi S&P Global, tetapi data ini biasanya dianggap kurang akurat dibandingkan PMI AS versi ISM.

Pengumuman suku bunga New Zealand akan mengawali sesi Asia hari Rabu. Berikutnya, data inflasi Jerman dan indeks IFO dapat berdampak besar terhadap euro. Dolar AS terancam tertekan apabila data-data non-AS melebihi estimasi pasar, karena absensi katalis dari dalam negeri hingga perilisan notulen FOMC pada sesi New York besok.

Kit Juckes, pakar strategi Societe Generale, menilai ada dua alasan mengapa reli dolar AS terhambat dalam EUR/USD. Pertama, proyeksi pertumbuhan AS dan Eropa mengalami konvergensi. Kedua, selisih antara ekspektasi suku bunga AS dan Eropa kian menyempit.

"Ketidakmampuan euro/dolar untuk terus menurun setelah tembus ke bawah $1.0650 pada hari Jumat meringkas (kondisi) pasar FX bagi saya," kata Juckes, "Saya pikir penguatan dolar lebih lanjut yang signifikan akan membutuhkan pasar Fed Funds Futures untuk mulai memperhitungkan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps pada Maret."

Fed Funds Futures saat ini hanya memberikan peluang 16% untuk skenario "rate hike" 50 bps pada Maret. Di sisi lain, bank sentral Eropa (ECB) hampir pasti menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada rapat kebijakan tanggal 16 Maret. Ekspektasi itu menopang posisi EUR/USD di atas ambang 1.0600, meski tren bearish menekannya sejak awal bulan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE