Menu

Dolar AS Bertahan Meski Durable Goods Orders Mengecewakan

Nadia Sabila

Walaupun data ekonomi AS menunjukkan penurunan, tetapi Dolar AS hari ini tak bearish karena minimnya likuiditas jelang libur panjang.

Seputarforex.com - Pada hari Senin (23/Desember), biro sensus Amerika Serikat melaporkan bahwa jumlah pesanan baru untuk barang-barang tahan lama (Durable Goods Orders) anjlok ke -2 persen di bulan November 2019. Hasil tersebut menguras habis perolehan 0.2 persen di bulan sebelumnya, serta mematahkan ekspektasi kenaikan ke 1.5 persen.

Sementara itu, Core Durable Good yang tidak memasukkan pesanan alat-alat transportasi juga tak lebih baik. Dalam basis bulanan, Core Durable Goods Orders tercatat stagnan 0.0 persen, lebih rendah dari periode sebelumnya yang 0.5 persen dan tak memenuhi ekspektasi kenaikan ke 1.5 persen.

Data tersebut semakin mempertegas outlook manufaktur AS yang masih suram. Pasalnya, sentimen bisnis AS juga melambat dan laporan keuntungan pun mengecil. Menurut pengamatan analis MarketWatch, hal ini merupakan dampak dari ketidakpastian perdagangan, khususnya konflik AS-China.

 

Dolar AS Paling Mendingan

Dolar AS tetap tangguh meski data Durable Goods Orders yang dirilis malam ini kurang memuaskan. Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di 97.68, level tertinggi sejak tanggal 06 Desember. Selain karena volume perdagangan yang menyusut jelang libur Natal, data GDP AS dan serangkaian data ekonomi lain yang dilaporkan positif pada akhir pekan lalu masih lebih diperhatikan oleh para investor.

Sejumlah analis mengatakan bahwa saat ini, Dolar AS adalah mata uang dengan performa paling baik di antara mata uang-mata uang mayor yang sedang terpuruk. Yield Obligasi AS memang jatuh tahun ini, tetapi masih menawarkan return yang lebih baik daripada Yield Obligasi lainnya.

"Gambaran besar yang masih ada, yakni Dolar AS terus berjuang untuk membentuk arah lagi terhadap mata uang-mata uang mayor di tengah rekor volatilitas rendah," tulis analis MUFG yang juga mencatat bahwa Indeks Dolar AS sudah naik 1.5 persen sepanjang tahun ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE